Beijing Catat 22 Kasus Baru Covid-19 Usai Tes Massal

CNN Indonesia
Minggu, 21 Jun 2020 16:05 WIB
People wait in line at a COVID-19 testing site after they were ordered by the government to be tested after potentially being exposed to the coronavirus outbreak at a wholesale food market in Beijing, Wednesday, June 17, 2020. As the number of cases of COVID-19 in Beijing climbed in recent days following an outbreak linked to a wholesale food market, officials announced they had identified hundreds of thousands of people who needed to be tested for the coronavirus. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Ilustrasi Beijing melaporkan 22 kasus baru infeksi virus corona (Covid-19). Total, lebih dari 220 kasus positif Covid-19 tercatat di China sejak 11 Juni. (AP/Mark Schiefelbein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beijing melaporkan 22 kasus baru infeksi virus corona (Covid-19) pada Minggu (21/6) setelah melakukan tes massal terhadap warganya.

Selain 22 kasus baru positif Covid-19, ditemukan pula tiga kasus yang dicurigai dan tiga orang tanpa gejala. Dengan angka ini, Beijing mencatat total angka 227 kasus positif Covid-19 sejak 11 Juni lalu.

Klaster baru di Beijing ini menimbulkan kekhawatiran akan kembali merebaknya pandemi Covid-19 di China setelah beberapa bulan terakhir berhasil diredam. Sejumlah sekolah telah kembali ditutup untuk mencegah penyebaran. Masyarakat juga diimbau untuk tidak bepergian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wabah baru ini pertama kali muncul di Pasar Xinfadi, salah satu penyedia bahan makanan di Beijing, China. Kondisi ini lantas memicu kekhawatiran atas keamanan pasokan makanan di seantero Beijing. Virus terdeteksi pada talenan yang digunakan untuk mengolah salmon impor.

Pada Jumat lalu, pemerintah Beijing menyarankan agar warga membuang makanan laut beku dan produk kacang yang dibeli dari Pasar Xinfadi. Pasar ini diketahui memasok lebih dari 70 persen produk segar dari Beijing.

Kini, Pasar Xinfadi telah ditutup oleh pemerintah. Karyawan pasar hingga kurir pengiriman makanan kini tengah menjalani pemeriksaan.

Selain itu, pemerintah juga meluncurkan kampanye nasional untuk memeriksa makanan impor.

Ahli Epidemiologi dari Center for Disesase Control and Prevention (CDC) China, Liu Xiaofeng mengatakan bahwa meski wabah baru tengah 'dikendalikan', tapi Beijing akan menghadapi beberapa kasus baru ke depan.

Xiaofeng mengatakan bahwa orang-orang yang tak mendatangi Pasar Xinfadi dalam rentang 30 Mei-12 Juni berisiko sangat rendah terinfeksi SARS-CoV-2. "Mereka tidak harus membuat janji untuk melakukan uji swab," ujarnya.

(agn/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER