India Cabut Larangan Ekspor Hydroxychloroquine

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jun 2020 05:45 WIB
A pharmacy tech pours out pills of Hydroxychloroquine at Rock Canyon Pharmacy in Provo, Utah, on May 20, 2020. - US President Donald Trump announced May 18 he has been taking hydroxychloroquine for almost two weeks as a preventative measure against COVID-19. (Photo by GEORGE FREY / AFP)
India mencabut larangan ekspor hydroxychloroquine. (Foto: AFP/GEORGE FREY)
Jakarta, CNN Indonesia --

India mencabut larangan ekspor hydroxychloroquine yang selama ini penggunaannya digaungkan Presiden Donald Trump untuk mengobati pasien terinfeksi virus corona.

Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri India dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa hydroxychloroquine dan formulasinya saat ini bebas untuk diekspor.

"Departemen Farmasi telah menyetujui pencabutan larangan ekspor hydroxychloroquine API sebagai formulasinya," tulis Menteri Bahan Kimian dan Pupuk India, Sadananda Gowda dalam cuitan Twitter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gowda mengatakan produsen, kecuali unit yang berorientasi ekspor dan mereka yang berada di zona ekonomi khusus, masih harus memasok 20 persen dari produksi mereka untuk pasar domestik.

Mengutip AFP, badan riset biomedik India merestui penggunaan hydroxychloroquine sebagai obat pencegahan terhadap infeksi virus corona.

India menyumbang 70 persen dari produksi global hydroxychloroquine, yang juga digunakan untuk mengobati malaria, lupus dan rheumatoid arthritis. India merupakan negara pengekspor utama obat generik global yang sempat melarang ekspor obat dan formulasinya pada Maret lalu ketika Covid-19 mengganggu rantai pasokan.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Insert Artikel - Waspada Virus Corona

Tetapi pada April lalu India melonggarkan beberapa pembatasan dan mengirimkan 50 juta tablet chloroquine ke Amerika Serikat.

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (17/6) resmi menghentikan uji coba hydroxychloroquine sebagai obat bagi pasien Covid-19.

Perwakilan Program Kesehatan Darurat WHO, Ana Maria Henao Restrepo, mengatakan bahwa keputusan ini diambil setelah uji coba pihaknya menunjukkan penggunaan hydroxychloroquine tak mengurangi tingkat kematian pasien Covid-19.

"Setelah berbagai pertimbangan, mereka menyimpulkan bahwa hydroxychloroquine akan dihentikan dari program percobaan," ujar Restrepo.

[Gambas:Video CNN]

(afp/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER