Korea Utara disebut tengah bersiap menggelar parade militer besar-besaran untuk menandai peringatan 75 tahun Partai Buruh berdiri pada Oktober mendatang.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa Korut tampak tengah menyiapkan acara yang rencananya digelar pada 10 Oktober mendatang.
Dalam sebuah laporan kepada komite pertahanan parlemen, Kemhan Korsel menuturkan Korut sedang membangun sejumlah gudang penyimpanan baru di pangkalan udara Send, Pyongyang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir KBS World Radio, Selasa (23/6), pembangunan itu menurut Korsel menjadi pertanda bahwa Korut kemungkinan akan memamerkan sistem rudal balistik antar-benua (ICBM) atau rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) juga dalam parade militer nanti.
Meski begitu, Kemhan Korsel menegaskan bahwa lima reaktor di situs nuklir Korut di Yongbyon tetap ditutup. Sejauh ini, Seoul juga tidak mendeteksi ada aktivitas apa pun di situs itu maupun di lokasi pengujian nuklir Punggye-ri.
Namun, Kemhan Korsel mengaku pihaknya mendeteksi beberapa aktivitas manusia, peralatan, dan mobilisasi kendaraan di sejumlah situs rudal Korut. Hal itu, menurut Seoul, menandakan Korut masih mengembangkan teknologi rudal jarak pendek, menengah, dan jarak jauh.
![]() |
Relasi Korut dan Korsel kembali merenggang terutama setelah Pyongyang meledakkan kantor penghubung inter-Korea di kota perbatasannya, Kaesong, pada pekan lalu.
Penghancuran kantor itu dilakukan Pyongyang lantaran merasa tak puas dengan Seoul karena tak bisa menghentikan aktivitas para aktivisnya di perbatasan.
Kim Jong-un geram dengan ulah aktivis Korsel yang kerap mengirimkan selebaran propaganda anti-Korut ke perbatasan. Sebagian dari aktivis Korsel itu merupakan pembelot dari Korut.
Sebelum meledakkan kantor penghubung, Korut pun melontarkan sejumlah ancaman terhadap Korsel. Belum lama, Pyongyang menyatakan telah memutus hubungan komunikasi militer dan politik dengan Seoul akibat insiden selebaran propaganda tersebut.
Korut juga tampak mulai mengerahkan pasukan militer ke perbatasan kedua negara, terutama ke zona bisnis di Kota Kaesong dan Gunung Kumgang.
Pyongyang juga berencana mengoperasikan kembali seluruh pos penjagaan di zona demiliterisasi (DMZ) yang merupakan perbatasan Korut-Korsel.
Pemerintahan Kim Jong-un juga menegaskan akan "melanjutkan semua jenis latihan militer reguler" di dekat perbatasan.
(rds/dea)