Qatar dilaporkan akan menghentikan sementara pengiriman bantuan keuangan bagi penduduk Jalur Gaza, Palestina, sebagai upaya untuk menekan Israel membatalkan rencana pencaplokan Tepi Barat.
Dilansir Middle East Monitor, Jumat (26/6), menurut sejumlah sumber Israel sudah mengetahui rencana penghentian sementara bantuan bagi warga Jalur Gaza.
Qatar memberi bantuan sebesar US$1.5 juta (sekitar Rp21,4 miliar) kepada Lembaga Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina wilayah Timur (UNRWA), untuk penyediaan bahan makanan bagi warga Gaza.
Dengan cara itu, Qatar berharap bisa menekan Israel untuk membatalkan niat mencaplok sebagian kawasan Tepi Barat, yakni Lembah Yordania.
Qatar selama ini memberi bantuan untuk menekan tingkat perseteruan antara Israel dan penduduk Jalur Gaza. Mereka menyediakan bantuan bahan bakar dan juga memberikan bantuan dana bulanan untuk penduduk setempat.
Pemerintah Israel berencana mencaplok Tepi Barat pada 1 Juli mendatang. Mereka diperkirakan bakal mengambil alih 30 persen wilayah tersebut.
Secara terpisah, Menteri Intelijen Israel, Eli Cohen, mengajak negara-negara Arab untuk melakukan normalisasi hubungan dan tidak harus menunggu sampai persoalan Palestina selesai.
Cohen membantah Israel dan negara-negara Arab bakal berdamai berdasarkan rancangan peta jalan yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Namun, dia menekankan bahwa proses rekonsiliasi dengan Palestina bakal memakan waktu lebih dari satu dekade.
Cohen mengklaim dia sudah bertemu dengan sejumlah pemimpin Palestina untuk mencapai rekonsiliasi.
"Tetapi orang Palestina hanya punya satu pemikiran di kepala: menentang perdamaian," kata Cohen.
"Kami sudah mundur dari Jalur Gaza, tetapi apa yang diperbuat oleh penduduk Palestina dengan uang bantuan dari negara-negara Teluk? Mereka membangun terowongan dan pabrik senjata yang sudah kami hancurkan," ujar Cohen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Cohen juga menyinggung kerja sama dengan negara-negara Arab untuk membendung Iran yang terus berusaha meluaskan pengaruh di Timur Tengah.
"Saya memuji kerja sama dengan negara-negara Arab. Kerja sama keamanan sangat penting untuk menghadapi musuh bersama," kata Cohen.