Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi mengunjungi Bandara Internasional Yogyakarta hari ini. Dalam kunjungannya, Budi mengapresiasi kesiapan dan kelengkapan fasilitas Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).
"Saya lihat fasilitas YIA sudah semakin baik dan diharapkan YIA menjadi salah satu infrastruktur untuk meningkatkan pariwisata di Yogyakarta," ujarnya.
Selain itu, Budi juga mendorong Angkasa Pura I untuk terus konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran COVID-19.
"Angkasa Pura I harus selalu konsisten dalam melaksanakan protokol kesehatan dan berkoordinasi dengan Satgas COVID -19 Pusat dalam pengelolaan bandara di masa adaptasi kebiasaan baru atau new normal," imbuhnya.
Menanggapi apresiasi tersebut, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menyampaikan bahwa YIA merupakan bandara di Indonesia yang memiliki kualifikasi runway terbaik. Bahkan, terminal YIA mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahunnya.
"YIA merupakan salah satu bandara di Indonesia dengan fasilitas terbaik. Hal ini dapat dilihat dari kualifikasi runway terbaik di Indonesia, panjang 3,250 m x 45 m dan ketebalan pavement classification number (PCN) 107 sehingga dapat didarati oleh pesawat terbesar dan terberat saat ini yaitu A380 dan Boeing 777-300ER. Terminal penumpang dengan luas 219.000 meter persegi mampu menampung 20 juta penumpang per tahun, 11 kali lipat dari Bandara Adisutjipto yang hanya 1,8 juta penumpang per tahun, serta memiliki 22 parking stand, 10 garbarata serta terminal kargo dengan kapasitas kargo 500 ton per hari," katanya.
![]() |
YIA juga dirancang dengan sistem penanggulangan bencana alam seperti bangunan gedung terminal antigempa bumi hingga 8.8 skala richter dan terjangan tsunami hingga 12 meter. Arsitektur bandara juga tidak hanya modern, namun secara eksterior dan interior tetap menggambarkan budaya Yogyakarta. Baik itu melalui instalasi karya seni yang melibatkan berbagai seniman lokal Yogyakarta, serta beragam area yang telah didesain secara khusus untuk menjadi etalase Yogyakarta, Kulon Progo dan sekitarnya.
Terkait penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19, YIA berupaya untuk selalu konsisten menerapkan protokol tersebut. Bahkan, YIA melakukan pengetatan penerapan protokol kesehatan ketika terjadi peningkatan trafik penumpang.
Adapun protokol kesehatan yang diterapkan yaitu,
- Seluruh personil dan mitra usaha yang bertugas di bandara diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD), terutama masker.
- Penyediaan hand sanitizer di berbagai titik di bandara,
- Penerapan jarak fisik atau physical distancing di seluruh area, termasuk di area mitra usaha.
- Kursi antrean pengecekan dokumen penumpang di area kedatangan dan keberangkatan telah diatur menjadi single-seat untuk memastikan jarak antar penumpang terjaga.
- Personil yang bertugas secara berkala juga mengingatkan seluruh penumpang untuk selalu menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan diri.
Selain penerapan protokol kesehatan, YIA juga menyediakan layanan rapid test bagi calon penumpang dengan hasil cepat dan harga terjangkau. Pemeriksaan rapid test berlokasi di lantai Mezzanine gedung penghubung YIA dan dilakukan oleh petugas rumah sakit.
Adapun proses pemeriksaan hingga mendapatkan hasil rapid test memakan waktu sekitar 30 menit, tergantung antrean. Layanan ini buka setiap hari pukul 06.00-16.00 WIB sehingga memberikan kemudahan bagi calon penumpang yang akan melakukan keberangkatan dari YIA, namun surat keterangan bebas COVID-19 nya sudah tidak berlaku.
Sebagai informasi, pada periode 1 - 23 Juni 2020 terjadi peningkatan trafik penumpang mencapai 1.500 orang per hari, bahkan mencapai 2.000 orang per hari pada akhir pekan. Pada periode ini terdapat total 35.343 penumpang dengan trafik pesawat mencapai 556 pergerakan. Jumlah trafik penumpang di YIA ini merupakan trafik tertinggi keempat pada periode ini di antara bandara Angkasa Pura I lainnya.
Adapun Bandara Angkasa Pura I yang memiliki trafik tertinggi pada periode ini yaitu Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 107.123 penumpang, Bandara Juanda Surabaya dengan 101.075 penumpan, dan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dengan 66.779 penumpang.
(adv/adv)