Setidaknya 166 orang tewas dalam demonstrasi yang berujung kericuhan yang memprotes pembunuhan penyanyi Hachalu Hundessa, di Ethiopia.
Bintang pop Hachalu, yang merupakan anggota etnis Oromo yang terbesar di Ethiopia, ditembak mati oleh penyerang tak dikenal di Addis Ababa pada Senin (29/6) malam. Hal ini memicu ketegangan etnis di negara itu.
Lihat juga:81 Orang Tewas dalam Aksi Protes di Ethiopia |
"Setelah kematian Hachalu, 145 warga sipil dan 11 pasukan keamanan telah kehilangan nyawa mereka dalam kerusuhan di kawasan itu," kata Girma Gelam, wakil komisaris polisi wilayah Oromia, dalam pernyataannya, dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, sepuluh korban tewas lainnya meninggal di Addis Ababa.
Girma mengatakan para korban "menderita luka serius". Dalam demo itu, pihaknya juga menangkap 1.084 orang.
Para pejabat mengaitkan kematian itu dengan dugaan kekerasan oleh petugas keamanan dan kekerasan antar-etnis.
Girma menambahkan bahwa kerusuhan saat ini sudah benar-benar berhenti.
Selama bertahun-tahun, Hachalu, lewat musiknya, menggugah kepekaan warga Oromos terkait diskriminasi ekonomi dan politik selama rangkaian unjuk rasa anti-pemerintah yang menggulingkan Perdana Menteri Abiy Ahmed pada 2018.
Lihat juga:PM Ethiopia Raih Nobel Perdamaian 2019 |