WHO Bikin Tinjauan Soal Penanganan Pandemi Global

AFP | CNN Indonesia
Minggu, 12 Jul 2020 03:37 WIB
People wait in line at a COVID-19 testing site after they were ordered by the government to be tested after potentially being exposed to the coronavirus outbreak at a wholesale food market in Beijing, Wednesday, June 17, 2020. As the number of cases of COVID-19 in Beijing climbed in recent days following an outbreak linked to a wholesale food market, officials announced they had identified hundreds of thousands of people who needed to be tested for the coronavirus. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Ilustrasi (AP/Mark Schiefelbein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan tinjauan independen soal penanganan global terhadap pandemi.

Tinjauan ini diharapkan dapat membantu dunia memahami bagaimana mencegah krisis seperti itu di masa depan. Di sisi lain, WHO sendiri belakangan tengah banyak dikritik atas penanganan lembaga itu teradap pandemi virus corona.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tinjauan ini akan dipresentasikan Mei mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panel Independen untuk Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi akan dipimpin oleh mantan perdana menteri Selandia Baru Helen Clark dan mantan presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf.

"Melalui Anda, dunia akan memahami kebenaran tentang apa yang terjadi dan juga solusi untuk membangun masa depan kita lebih baik sebagai satu umat manusia," kata Tedros di kantor pusat badan PBB di Jenewa, Kamis (9/7), seperti dikutip AFP.

Clark dan Sirleaf akan memilih anggota panel mereka sendiri dan akan memiliki sekretariat mereka sendiri. Panel akan mengadakan pengumuman bulanan untuk memberikan kemajuan penyelidikan.

Laporan sementara akan dilaporkan November mendatang dalam pertemuan Majelis Kesehatan Dunia. Sementara laporan lengkap akan diumumkan di WHA pada Mei 2021.

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Sirleaf mengatakan: "Saya berharap dapat melakukan semua yang kami bisa...untuk memastikan sistem kesehatan yang lebih baik untuk semua bangsa. "

Clark menambahkan: "Tugas ini hanya bisa digambarkan sebagai tantangan luar biasa."

Pada pertemuan terakhir mereka di bulan Mei lalu, negara-negara anggota WHO menyetujui resolusi yang diajukan oleh Uni Eropa.

Negara itu menyerukan agar dilakukan evaluasi yang tidak memihak, independen dan komprehensif oleh WHO. Evaluasi ini diperlukan, "untuk meninjau pengalaman yang diperoleh dan pelajaran dari respon kesehatan internasional terkoordinasi WHO untuk COVID-19".

Tinjauan ini juga mesti menyelidiki "tindakan WHO dan garis waktu mereka terkait penanganan pandemi COVID-19".

Sebelumnya, WHO sempat diserang oleh Presiden AS Donald Trump. Ia mengancam akan menarik keanggotaan Washington dari lembaga itu.

AS menuduh WHO merusak penanganan pandemi, dan telah menjadi "boneka China". Selasa lalu, AS secara resmi memulai penarikannya dari WHO.

Pandemi virus korona baru telah merenggut lebih dari 550.000 jiwa di seluruh dunia, dengan hampir 12,1 juta orang terinfeksi sejak wabah itu muncul di Cina Desember lalu, menurut hitungan AFP, Kamis (9/7).

(eks)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER