Sepekan Dibui, Profesor Pengkritik Presiden China Dibebaskan

AFP | CNN Indonesia
Senin, 13 Jul 2020 20:28 WIB
Workers in protective suits register people at a COVID-19 testing site for those who were potentially exposed to the coronavirus outbreak at a wholesale food market in Beijing, Wednesday, June 17, 2020. As the number of cases of COVID-19 in Beijing climbed in recent days following an outbreak linked to a wholesale food market, officials announced they had identified hundreds of thousands of people who needed to be tested for the coronavirus. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Ilustrasi. Seorang profesor pengkritik Presiden China Xi Jinping dibebaskan setelah ditahan selama seminggu. (Foto: AP/Mark Schiefelbein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Profesor Xu Zhangrun dibebaskan setelah sempat ditahan selama sepekan usai menerbitkan esai yang mengkritik cara Presiden China Xi Jinping menangani pandemi virus corona.

Rekan-rekan Xu mengatakan jika profesor hukum di Universitas Tsinghua itu telah dibebaskan pada Minggu (12/7).

"Dia kembali ke rumah pada hari Minggu dan dalam keadaan baik-baik saja," ujar dua teman Xu yang enggan menyebutkan namanya kepada AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Xu dijemput oleh lebih dari 20 orang di rumahnya di Beijing pada 6 Juli lalu. Seorang laki-laki yang mengaku sebagai polisi kemudian menelepon istri Xu untuk mengatakan bahwa suaminya telah ditangkap.

"Ini kabar baik bahwa Profesor Xu telah dibebaskan, tetapi dia seharusnya tidak ditahan sejak awal," kata Yaqiu Wang, peneliti China di Human Rights Watch.

Penangkapan Xu sempat menuai kecaman dari Uni Eropa dan Amerika Serikat yang mengatakan jika hal tersebut sebagai sebuah pelanggaran, mendesak agar segera dibebaskan.

Insert Artikel - Waspada Virus Corona

Xu ditangkap atas dugaan meminta jasa pekerja seks saat tengah berkunjung bersama sejumlah tokoh China liberal ke Chengdu pada musim dingin lalu. Meskipun tidak jelas apakah penangkapan ini ada kaitannya dengan perjalanan tersebut yang menurutnya sebagai tuduhan 'konyol dan dibuat-buat'.

Profesor Xu merupakan seorang profesor hukum dari Universitas Tsinghua pada akhir Maret lalu sempat dinonaktifkan dan diselidiki lantaran membuat esai yang mengkritisi cara Presiden Xi menangani Covid-19.

Sahabat Xu, Guo Yuhuo mengatakan jika ia dicopot dari semua posisi mengajar hingga proses penyelidikan terhadapnya selesai dilakukan. Guo mengatakan tidak jelas penyebab penonaktifan Xu, namun sebagian besar diduga karena esai yang dirilis pada Juli 2018 lalu.

Profesor Xu yang membuat tulisan berjudul "Imminent Fears, Immediate Hopes" menantang arah pergerakan China di bawah pemerintahan Xi dan menyerukan pemberlakuan kembali batasan masa kepresidenan, yang secara kontroversial dihapus pada awal 2018.

(evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER