Xinhua Sebut Batik Tulis sebagai Kerajinan Tradisional China

CNN Indonesia
Senin, 13 Jul 2020 10:25 WIB
Sejumlah warga yang tergabung dalam Komunitas Batik Marunda melakukan proses pembuatan batik di Rumah Susun Marunda, Jakarta, Rabu, 1 Juli 2020. Sejak virus Covid-19 mewabah, komunitas ini mulai memproduksi masker bermotif batik Marunda dan mendistribusikannya untuk dijual kembali ke pasaran dengan harga seratus ribu rupiah per masker. CNN Indonesia/Bisma Septalisma
Ilustrasi membatik. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kantor berita pemerintah China, Xinhua, mengunggah sebuah video singkat yang menyebutkan bahwa batik tulis sebagai kerajinan tradisional asal Negeri Tirai Bambu.

Dalam video berdurasi 49 detik yang diunggah lewat akun Twitter @XHNews, Xinhua menuliskan bahwa batik merupakan kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di China.

"Menggunakan lilin leleh dan alat seperti spatula, orang mewarnai kain dan memanaskannya untuk menghilangkan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern," tulis Xinhua dalam keterangan video yang diselipkan tagar #AmazingChina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam videonya, Xinhua juga menyertakan jika batik biasanya digunakan oleh etnis minoritas yang berada di daerah Guizhou dan Yunan.

Batik diakui sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.

Batik begitu lekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Ia digunakan dalam berbagai kesempatan, dari momen penting dan formal hingga rutinitas harian.

Tradisi batik di Nusantara sendiri dimulai sejak masa Kerajaan Majapahit. Hal itu dibuktikan oleh sejumlah arca batu dari zaman Kerajaan Majapahit. Konon, Arca Harihara, yang merefleksikan pendiri Majapahit, Raden Wijaya, mengenakan motif batik kawung.

Beberapa catatan juga menyebut bahwa perkembangan tradisi batik meluas seiring dengan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa.

Awalnya, tradisi membatik ini hanya dikenal di dalam wilayah kerajaan. Batik menjadi sesuatu yang 'ningrat' dan eksklusif. Ia hanya digunakan sebagai pakaian raja dan para pembesar kerajaan.

Namun, perlahan tradisi batik mulai menjalar ke wilayah luar kerajaan. Ia bayak ditiru oleh rakyat jelata dan menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu luangnya.

(ans/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER