Kolombia melaporkan telah menemukan dua jasad korban kecelakaan helikopter jenis Sikorsky UH-60 Blackhawk pada Rabu (22/7). Dengan begitu saat ini 11 korban yang dinyatakan hilang telah ditemukan.
Sehari sebelumnya, Selasa (21/7) personel militer juga telah menemukan sembilan korban tewas lainnya.
Mengutip AFP, kedua jasad yang baru ditemukan dan dibawa ke kota terdekat di Mitu, sebelum dilakukan upacara pemakaman secara militer di ibu kota Bogota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Helikopter jenis Blackhawk dilaporkan jatuh di atas Sungai Inirida, bagian tenggara Kolombia pada Senin (20/7). Area tersebut merupakan wilayah para pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) melakukan operasi militer.
Pemberontakan yang dilakukan FARC di Kolombia sudah berlangsung selama 50 tahun.
Pada 2016 lalu, sempat terjalin kesepakatan damai antara pemerintah dengan pemberontak. Kala itu, para pemberontak menjadi politisi dan memperjuangkan aspirasinya melalui partai politik.
Presiden Ivan Duque lewat cuitan di akun Twitter pribadinya menyesalkan kecelakaan tersebut. Kendati demikian Duque belum mengatakan penyebab kecelakaan apakah murni ada kesalahan atau ditembak jatuh oleh kelompok pemberontak.
Helikopter Blackhawk mendukung operasi militer terhadap kelompok pemberontak FARC yang menolak menandatangani kesepakatan damai dengan pemerintah Kolombia. Lebih dari 2.000 anggota FARC tidak mau menghormati perjanjian damai tersebut.
Walhasil, konflik masih terjadi hingga kini. Mereka membiayai aktivitasnya dengan melalui perdagangan obat-obatan terlarang dan penambangan ilegal.
(afp/evn)