Trump Tuduh Fitur Trending Topic Twitter Ilegal dan Tak Adil

CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2020 15:22 WIB
Presiden AA Donald Trump mengatakan bahwa fitur trending topic di Twitter ilegal, karena dia terlihat buruk lewat topik dan konten yang ditampilkan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (SAUL LOEB / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa fitur trending topic di Twitter ilegal, karena dia terlihat buruk lewat topik dan konten yang ditampilkan.
 
"Begitu menjijikkan melihat fitur 'Trending' di Twitter, ada begitu banyak tren tentang saya dan (isinya) tidak pernah bagus. Mereka mencari apapun yang bisa mereka temukan, menjadikannya (terlihat) semakin buruk. Benar-benar konyol, ilegal, dan tentu saja sangat tidak adil!," tulis Trump di Twitter-nya.
 
Dilansir dari Business Insider, Trump tidak menyebutkan secara spesifik tren tertentu atau tidak mengutip bukti apapun untuk mendukung klaimnya bahwa Twitter sengaja membuat tren buruk terhadap dirinya.

 
Situs web Twitter menyatakan bahwa "tren ditentukan oleh suatu algoritma dan secara default, dirancang untuk Anda berdasarkan siapa yang Anda ikuti, minat Anda, dan lokasi Anda".
 
Twitter menolak berkomentar atas masalah ini.
 
Menurut Brandwatch, Trump dan kaum konservatif lainnya sering menuduh perusahaan-perusahaan media sosial bias terhadap sudut pandang politiknya meski sejauh ini tanpa memberikan bukti sistemik. Trump sendiri memiliki 84 juta pengikut di Twitter.

 
Pihak pengadilan AS telah menolak berbagai tuntutan hukum yang diajukan oleh kaum konservatif, tuntutan itu menyebut sejumlah perusahaan media sosial telah melakukan diskriminasi secara ilegal.
 
Kritik Trump terhadap situs media sosial khususnya Twitter semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir sejak platform itu bereaksi keras untuk mengambil tindakan terhadap ujaran kebencian dan berpotensi memicu kekerasan dan informasi yang salah.
 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Twitter beberapa kali memantik kemarahan Trump seperti menyematkan tautan pemeriksaan fakta pada postingan Trump tentang voting by mail dan menyematkan label kekerasan pada postingan Trump tentang kematian George Floyd.

(ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER