Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa penggunaan vaksin virus corona telah disetujui Selasa (11/8)
Dengan disetujuinya penggunaan vaksin ini, Putin mengatakan Rusia menjadi negara pertama di dunia yang melakukan hal tersebut.
"Pagi ini, untuk pertama kalinya di dunia, vaksin untuk melawan virus corona didaftarkan di Rusia," kata Putin lewat konferensi video yang disiarkan televisi didampingi jajaran kabinet seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya Rusia menyatakan akan segera memproduksi massal vaksin Covid-19 itu dan menghasilkan beberapa juta dosis per bulan pada tahun depan.
Vaksin itu dilaporkan dibuat oleh Institut Gamaleya.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) sebelumnya mendesak Rusia untuk mematuhi prosedur dalam memproduksi vaksin corona yang aman dan efektif.
Juru bicara WHO Christian Lindmeier pekan lalu mengingatkan vaksin maupun obat-obatan harus melalui percobaan dan tes sebelum mendapatkan lisensi untuk diluncurkan.
"Terkadang peneliti individu mengklaim bahwa mereka telah menemukan sesuatu, yang tentu saja, berita bagus. Tetapi antara menemukan atau mengklaim memiliki vaksin yang efektif, dan telah melewati semua tahapan, adalah perbedaan besar," ujarnya.
Sementara itu Penasihat Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Amerika Serikat Anthony Fauci menyindir perlombaan vaksin Covid-19 antara China dan Rusia. Ia berharap vaksin yang diklaim kedua negara tersebut sudah melalui tahap uji.
Fauci, yang juga pakar penyakit menular AS, mengatakan bahwa negaranya tidak mungkin akan menggunakan vaksin apa pun yang dikembangkan di kedua negara yang sistemnya tak setransparan di negara-negara Barat.
Pengumuman vaksin oleh Putin ini terjadi ketika angka kasus virus corona di dunia telah melewati angka 20 juta.
Sebelumnya WHO menyatakan vaksin merupakan cara paling efektif untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Sebagian besar negara dan perusahaan farmasi di dunia berlomba-lomba melakukan penelitian, pengembangan dan uji coba vaksin Covid-19. Namun, sebagian besar dari mereka berhati-hati dan harus menaati prosedur sebelum menyetujui vaksin itu.
(dea)