Jadi Sasaran Milisi Irak, Pasukan AS Ditarik dari Markas

Middle East Eye | CNN Indonesia
Senin, 24 Agu 2020 12:40 WIB
Pasukan koalisi AS ditarik dari pangkalan militer Taji, Baghdad, Irak, setelah berulang kali menjadi sasaran milisi pro Iran.
Ilustrasi tentara Amerika Serikat. Pasukan koalisi AS ditarik dari pangkalan militer Taji, Baghdad, Irak, setelah berulang kali menjadi sasaran milisi pro Iran. (John Moore/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan koalisi dipimpin Amerika Serikat ditarik mundur dari pangkalan militer Taji, dekat ibu kota Baghdad, Irak, setelah berulang kali menjadi sasaran milisi yang didukung Iran pada tahun ini.

"Pergerakan personel militer koalisi adalah bagian dari rencana jarak jauh yang dikoordinasikan dengan pemerintah Irak," kata pasukan koalisi dalam sebuah pernyataan.

Mereka menambahkan bahwa pangkalan militer Taji menampung hingga dua ribu pasukan koalisi yang sebagian besar telah berangkat pada musim panas ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir Middle East Eye, Senin (24/8), sebuah ledakan menghantam konvoi yang memasok pasukan AS di dekat pangkalan Taji pada 11 Agustus lalu, dan dua roket jatuh di dalam pangkalan itu empat hari kemudian.

Koalisi itu menambahkan pasukan koalisi yang tersisa akan berangkat dalam beberapa hari mendatang setelah menyelesaikan penyerahan peralatan kepada pasukan Irak.

Mereka menyatakan ini adalah transfer kedelapan supaya markas itu dikembalikan ke pasukan Irak.

Penarikan itu dilakukan beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump melipatgandakan janjinya untuk menarik pasukan AS yang masih berada di negara itu.

AS mengirim sekitar lima ribu tentara yang ditempatkan di Irak. Sedangkan pasukan koalisi sebanyak lebih dari 2.500 orang.

Pangkalan militer Taji sering dihantam roket sejak AS membunuh Komandan Pasukan Quds yang merupakan satuan elite militer Iran, Qassem Soleimani. Dalam serangan menggunakan pesawat nirawak (drone), AS juga membunuh pemimpin milisi Syiah Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, pada Januari lalu.

Setelah serangan AS terhadap Soleimani, parlemen Irak melakukan voting untuk mendesak kepergian pasukan asing dari Irak.

(ans/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER