Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Selasa (1/9). Mulai dari Malaysia larang kedatangan warga Indonesia, Filipina, India hingga Thailand tunda beli kapal selam China karena rakyat marah.
1. Malaysia Larang Kedatangan Warga Indonesia, Filipina, India
Pemerintah Malaysia memutuskan melarang sementara kedatangan warga Indonesia, Filipina, dan India pasca pemberlakuan perpanjangan pembatasan sosial.
Perpanjangan pembatasan sosial di Malaysia berimbas kepada pelarangan masuk sementara kepada seluruh warga asing yang memiliki urusan di Negeri Jiran tersebut, termasuk warga Indonesia (WNI) yang bekerja di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Bloomberg, Selasa (1/9), Menteri Pertahanan Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, menyatakan untuk sementara warga negara Indonesia, Filipina, dan India dilarang memasuki negara itu.
Dalam jumpa pers yang disiarkan di televisi, Ismail mengatakan kepada wartawan bahwa pelarangan itu akan berimbas pada orang-orang yang memiliki izin masuk jangka panjang, pelajar, ekspatriat, penduduk tetap, serta anggota keluarga Malaysia.
2. Prancis Kirim Kapal Induk Nuklir ke Perairan Mediterania
Kapal induk bertenaga nuklir milik Angkatan Laut Prancis, Charles de Gaulle, dilaporkan dikerahkan ke perairan Mediterania Timur yang memanas akibat sengketa eksplorasi energi antara Turki dan Yunani.
Lembaga penyiaran Cypriot Sigma melaporkan kapal induk itu akan dikawal dengan armada kapal perang dan kapal selam.
Dilansir Famagusta Gazette, Selasa (1/9), kapal itu adalah kapal permukaan bertenaga nuklir pertama Prancis, dan satu-satunya kapal induk bertenaga nuklir di luar milik Angkatan Laut Amerika Serikat.
3. Diprotes Rakyat, Thailand Tunda Beli Kapal Selam China Rp10 T
Pemerintah Thailand memutuskan menunda pembelian dua kapal selam senilai Rp10,5 triliun dari China, menyusul kemarahan rakyat. Publik Thailand mengecam kesepakatan kontroversial tersebut karena ekonomi negara mengalami penurunan akibat pandemi virus corona.
Berdasarkan kesepakatan 2015, Thailand menjadi salah satu negara pertama yang membeli perangkat tempur angkatan laut China dan menyelesaikan pembelian tiga kapal selam pada 2017, pengiriman pertama rencananya dilakukan pada 2023.
Pembelian dua unit lainnya seharga Rp10,5 triliun telah disetujui oleh sub-komite parlemen awal bulan ini. Namun langkah tersebut menuai protes publik sebab dilakukan saat negara tengah berusaha melawan penurunan ekonomi karena pandemi Covid-19.
(dea)