Iran Tambah Alat Canggih di Fasilitas Nuklir yang Disabotase

CNN Indonesia
Rabu, 09 Sep 2020 04:30 WIB
Iran menambah alat sentrifugasi mutakhir untuk pengayaan uranium di fasilitas nuklir di Natanz yang mereka klaim disabotase pada Juli lalu.
Ilustrasi fasilitas nuklir Iran. (AFP/FARS News Agency/Hamed Malekpour)
Jakarta, CNN Indonesia --

Iran menambah alat sentrifugasi mutakhir untuk pengayaan uranium di fasilitas nuklir di Natanz yang mereka klaim disabotase pada Juli lalu.

Kepala badan atom Iran, Ali Akbar Salehi, mengatakan bahwa penambahan alat sentrifugasi baru ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat fasilitas nuklir di Natanz.

"Kami sudah memulai upaya-upaya penting dengan menyuplai peralatan dan menambah serangkaian cabang produksi untuk alat sentrifugasi mutakhir," ujar Salehi seperti dikutip AFP, Selasa (8/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salehi tak menjabarkan lebih lanjut. Namun, alat sentrifugasi biasanya digunakan untuk aktivitas pengayaan uranium.

Ia menyampaikan pengumuman ini setelah terjadi ledakan di fasilitas nuklir di Natanz tersebut pada Juli lalu. Iran mengklaim bahwa ledakan yang merusakn fasilitas tersebut merupakan sabotase.

Setelah ledakan tersebut, Iran memperingatkan Amerika Serikat dan Israel, dua negara yang selama ini menuding Teheran mengembangkan program senjata nuklir rahasia. Namun, Iran selalu membantah tudingan tersebut.

Isu nuklir Iran terus menjadi perhatian setelah Teheran mengabaikan perjanjian nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Perjanjian yang digagas di era Barack Obama itu menetapkan Iran harus membatasi pengayaan uranium hingga 3,67 persen, jauh dari keperluan mengembangkan senjata nuklir yaitu 90 persen.

Sebagai timbal balik, negara Barat akan mencabut serangkaian sanksi terhadap Teheran.

Namun, di bawah komando Presiden Donald Trump, AS menarik diri secara sepihak dari perjanjian nuklir itu pada Mei 2018 lalu dan kembali menerapkan sanksi atas Iran. Sejak saat itu, Iran terus melakukan pengayaan uranium.

(has)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER