Hong Kong Hadapi Gelombang Keempat Corona, Warga Waspada

CNN Indonesia
Senin, 12 Okt 2020 19:40 WIB
Hong Kong diprediksi tengah menghadapi gelombang keempat virus corona. Ahli memperingatkan situasi dapat memburuk dengan cepat.
Ilustrasi virus corona di Hong Kong. (AP/Vincent Yu)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hong Kong diprediksi tengah menghadapi gelombang keempat virus corona. Pada Senin (12/10) Hong Kong melaporkan 11 kasus baru Covid-19.

Ahli penyakit menular dari University of Hong Kong Ho Pak-leung mengatakan kasus yang dikonfirmasi menunjukkan pendemi di kota itu belum dapat dikendalikan.

Dia memperingatkan situasi dapat memburuk dengan cepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Ho menilai pengetatan aturan jarak sosial akan berdampak pada ekonomi, dan seharusnya hanya dilakukan sebagai upaya terakhir.

"Kasus Hong Kong terus naik, dan pada Oktober kita sudah memasuki gelombang keempat. Ada 49 kasus bulan ini, kebanyakan dalam kelompok dan dengan sumber yang tidak terlacak," katanya pada sebuah program radio seperti dikutip dari South China Morning Post.

"Sebelum memburuk, pemerintah harus meningkatkan pemeriksaan tempat-tempat berisiko tinggi, seperti restoran dan bar. Jika mereka belum mematuhi aturan, harus diberikan tindakan tegas."

Menurut Ho pemerintah harus mengidentifikasi lebih banyak kelompok berisiko tinggi untuk dilakukan tes Covid-19.

Ia menyarankan agar lokasi pendistribusian dan pengumpulan sampel dapat ditingkatkan, dan waktu pelayanan diperpanjang untuk meningkatkan volume pengujian.

Dia meyakini jika pusat pengujian sementara dapat mengumpulkan sampel dengan cepat, masyarakat akan lebih bersedia mengikuti tes tersebut. Jika responsnya positif, tindakan ini dapat dilakukan secara permanen selama periode berisiko tinggi di musim dingin.

Hong Kong telah dilanda tiga gelombang virus korona sejak awal tahun ini. Lebih dari 120 orang terinfeksi pada gelombang pertama, yang dimulai pada Januari. Lebih dari 640 orang terinfeksi Covid-19 pada gelombang kedua yang dimulai pada Maret. Ada tujuh kematian dalam dua gelombang tersebut.

Gelombang ketiga dan paling mematikan sejauh ini terjadi pada awal Juli. Hingga Minggu (11/10), jumlah total kasus yang dikonfirmasi di kota itu telah mencapai 5.175 dengan 105 kematian.

(dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER