Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic akan menggelar tes corona massal kepada penduduk berusia 10 tahun ke atas. Aksi ini dilakukan di tengah peningkatan kasus positif corona di Slovakia.
"Pengujian akan gratis," katanya kepada wartawan dikutip oleh AFP, Minggu (18/10).
Kepala negara berpenduduk 5,4 juta orang itu tidak menyebutkan tes corona akan diwajibkan atau sukarela.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kami berhasil melakukan ini, kami bisa memberi contoh bagi seluruh dunia," tambah Matovic.
Uji coba di area tertentu dijadwalkan untuk akhir pekan depan, sedangkan pengujian utama akan berlangsung pada akhir Oktober dan awal November.
Pemerintah mengumumkan keadaan darurat awal bulan ini sebagai tanggapan atas lonjakan infeksi dan kematian. Slovakian pun menerapkan pembatasan baru minggu ini.
Sekolah menengah telah beralih ke pembelajaran jarak jauh, semua acara massal, termasuk kebaktian gereja, dilarang, pusat kebugaran dan kolam renang ditutup, restoran hanya dapat melayani pengunjung di luar ruangan.
Pada Sabtu, Kementerian Kesehatan Slovakia melaporkan hampir 2.000 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi, sehingga totalnya menjadi lebih dari 28.000.
Sebelas orang yang terinfeksi juga meninggal, sehingga total kematian mencapai 82 orang.
Pada Sabtu, sekitar 500 orang berkumpul di luar gedung pemerintah di pusat kota Bratislava untuk memprotes pembatasan anti-virus terbaru, meskipun ada larangan pertemuan lebih dari enam orang.
Dengan banyak mengabaikan persyaratan wajib masker wajah, kerumunan meneriakkan "shame on you" dan "gestapo" serta meminta Matovic untuk mengundurkan diri.
Beberapa pengunjuk rasa melemparkan batu dan botol kaca ke arah polisi anti huru hara, yang menyebarkan meriam air dan gas air mata ke arah kerumunan.
(afp/age)