China Keluarkan UU Biosekuriti untuk Cegah Penyakit Menular

CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2020 19:32 WIB
Badan Legislatif tertinggi China dilaporkan mengesahkan Undang-Undang baru tentang biosekuriti, antara lain atur pencegahan penyakit menular
Ilustrasi bendera China. (AFP PHOTO / ATTILA KISBENEDEK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Legislatif tertinggi China dilaporkan telah mengesahkan Undang-Undang baru tentang biosekuriti pada Sabtu (17/10) lalu. UU tersebut di antaranya akan berfungsi mengatur pencegahan penyakit menular.

Melansir kantor berita Xinhua, Anggota parlemen menyetujui Undang-Undang Keamanan Hayati pada pertemuan penutupan sesi legislatif reguler dari Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, yang dimulai Selasa (19/10).

Lebih lanjut Xinhua menyatakan bahwa UU baru itu menetapkan biosekuriti adalah komponen kunci dari keamanan nasional. Selain itu mengatur soal pendekatan holistik terhadap keamanan nasional harus diadopsi dalam menjaga keamanan hayati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UU juga mengatur pembentukan 11 sistem dasar untuk pencegahan dan pengendalian risiko biosekuriti, seperti pemantauan risiko biosekuriti dan peringatan dini, penyelidikan, penilaian risiko, serta berbagi informasi.

"Itu (UU) juga memiliki ketentuan tentang pencegahan dan tanggapan terhadap risiko keamanan hayati tertentu, termasuk penyakit menular utama yang muncul, epidemi dan wabah mendadak, serta penelitian, pengembangan, dan penerapan bioteknologi," tulis Xinhua dalam laporannya.

UU baru itu akan mulai berlaku pada 15 April 2021. China sendiri telah menghadapi kritik atas pandemi corona dari berbagai negara dunia.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi salah satu kritikus kerasnya. Ia kerap melemparkan narasi seperti "virus china".

Ia kembali menyerang China usai terinfeksi virus tersebut. Ia berkata dalam sebuah video yang dipublikasikan di akun twitter pribadi bahwa China harus membayar mahal karena telah menyebarkan virus ke seluruh dunia.

"Ini bukan salahmu, itu salah China, dan China akan membayar harga yang besar [untuk] apa yang telah mereka lakukan terhadap negara ini. China akan membayar mahal, apa yang telah mereka lakukan pada dunia. Ini adalah kesalahan China," ucap Trump dilansir dari South China Morning Post, Kamis (8/10).

Alih-alih merespons tiap kritik yang dilontarkan, China mencoba mengubah narasi kecaman menjadi kepahlawanan. 

Mereka belakangan mencoba untuk merrangkul banyak negara terdampak. Salah satu contohnya dengan mengirimkan alat bantuan penanganan penyakit corona.
Paling anyar, China menyatakan bergabung dengan aliansi pengembangan vaksin virus corona bersama lebih dari 60 negara kaya lainnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam sebuah pernyataan mengatakan, pihaknya mengambil langkah konkret untuk memastikan distribusi vaksin yang adil.

"Kami mengambil langkah konkret ini untuk memastikan distribusi vaksin yang adil, terutama untuk negara berkembang. Kami juga berharap negara yang lebih mampu bisa bergabung dan mendukung Covax," kata Hua dalam pernyataan resmi, Jumat (9/10).

(ndn/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER