Berbagai peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Selasa (20/10). Mulai Pangeran Arab Saudi, Nawaf bin Saad bin Saud bin Abdulaziz Al-Saud, meninggal sampai rekening Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di bank China. CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam kilas internasional.
Kerajaan Arab Saudi mengumumkan kematian Pangeran Nawaf bin Saad bin Saud bin Abdulaziz Al-Saud, Rabu (21/10).
Tidak ada informasi lebih lanjut soal penyebab kematian dan kapan tepatnya sang pangeran mengembuskan napas terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Arab News, doa dan pemakaman telah dilangsungkan pada hari Selasa lalu di ibu kota Riyadh.
Pangeran Nawaf merupakan putra mendiang Pangeran Saad bin Abdullah bin Abdul Rahman Al Saud. Ia lahir pada 1931 di Riyadh.
Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, Nawaf adalah Pangeran Saudi keempat yang meninggal dunia pada tahun ini.
Pada 7 Juli Kerajaan mengumumkan kabar meninggalnya Pangeran Khalid bin Saud bin Abdul Aziz. Kantor berita Saudi, SPA melaporkan bahwa sang pangeran meninggal saat berada di luar negeri.
Pada 28 Juni lalu Pangeran Bandar bin Saad bin Mohammad bin Abdulaziz bin Saud bin Faisal Al Saud juga dikabarkan meninggal dunia. Kerajaan Arab Saudi mengonfirmasi kabar kematian sang pangeran.
Situs Saudi24 menuliskan bahwa sang pangeran tutup usia setelah bergelut dengan satu penyakit. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan dari orang terdekatnya, kendati tidak disebutkan secara jelas penyakit yang diderita.
Sebelumnya, 2 Juni, pihak kerajaan juga merilis kabar duka atas kematian Pangeran Saud bin Abdullah bin Faisal bin Abdulaziz Al Saud. Kabar ini menjadi kematian pertama rentetan kabar duka dari Kerajaan Saudi di tengah pandemi Covid-19.
Menteri Kesehatan Belgia Frank Vandenbroucke mengatakan wilayah Wallonia dan ibu kota Brussel hampir kewalahan oleh "tsunami" infeksi virus corona.
Frank mengatakan kepada kantor penyiaran RTL bahwa warga Belgia perlu mengubah perilaku mereka secara radikal.
Menurut The Guardian, Senin (19/10), Frank menggambarkan situasi di Wallonia dan Brussel sebagai wilayah "terburuk dan paling berbahaya di seluruh Eropa".
Sekretaris Kesehatan Inggris Matt Hancock sempat merujuk Belgia sebagai model dalam menangani infeksi gelombang kedua setelah jumlah infeksi berhasil ditekan pada Agustus.
Tapi angka infeksi di Belgia melonjak sejak September ketika warga kembali bekerja dan murid kembali ke sekolah setelah liburan musim panas.
"Hal utama adalah perilaku warga. Mereka harus memahami bahwa mereka harus melindungi diri sendiri dan orang yang dicintai, oleh karena itu hargai (menjaga) jarak, kenakan masker, batasi jumlah kontak... ini penting," ujar Frank.
Catatan pajak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan bahwa dia memiliki bisnis di China selama bertahun-tahun dan bahkan punya rekening bank Tiongkok.
Surat kabar The New York Times melaporkan pada hari Selasa (20/10), hal itu merupakan pukulan bagi upaya Trump untuk menggambarkan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden sebagai antek China.
Analisis catatan pajak Trump oleh surat kabar itu menunjukkan bahwa sang presiden memiliki rekening bank yang sebelumnya tidak dilaporkan di China.
Rekening itu tidak dimasukkan dalam pengungkapan keuangan publik karena dicatat dengan nama perusahaan.
Selain di China, Trump diketahui memiliki rekening bank di Inggris dan Irlandia. Rekening China, kata Times, dikendalikan oleh Trump International Hotels
Manajemen membayar pajak $188.561 di negara itu dari 2013 hingga 2015.
(ayp/ayp)