Petugas medis di beberapa rumah sakit di kota Liege, Belgia diminta untuk tetap bekerja meskipun terinfeksi virus corona. Tingkat penularan corona di Liege sendiri tercatat sebagai yang tertinggi di Belgia hingga saat ini.
Salah satu yang melakukan hal tersebut adalah Rumah Sakit Liege. Direktur komunikasi rumah sakit itu, Louis Maraite, mengatakan bahwa rumah sakit tidak memiliki pilihan lain karena kekurangan pekerja.
"Ini tidak menjadi masalah karena mereka bekerja di unit virus corona dengan pasien yang juga dinyatakan positif," katanya, sebagaimana dilansir dari CNN, Rabu (28/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maraite mengungkapkan bahwa jumlah petugas kesehatan yang terinfeksi corona menyumbang 5-10 persen dari total tenaga kerja di rumah sakitnya.
Dia kemudian mengatakan bahwa meski para petugas kesehatan yang positif tanpa gejala diminta untuk tetap bekerja, tapi rumah sakit tidak dapat memaksa mereka untuk datang.
Sementara, untuk petugas kesehatan yang menunjukkan gejala, seperti demam, telah diminta untuk tidak masuk kerja.
Rumah sakit di Liege lainnya, CHC MontLégia, juga mengonfirmasi bahwa petugas yang positif corona dan tanpa gejala telah diminta untuk terus bekerja secara sukarela dan mengikuti protokol ketat.
Lihat juga:Menkes Jerman Positif Covid-19 |
Juru bicara rumah sakit tersebut menyatakan bahwa petugas itu dipekerjakan hanya di tempat perawatan unit corona.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Belgia, Van Laethem mengaku bahwa ia mengizinkan petugas kesehatan yang positif dan tanpa gejala untuk terus bekerja. Dia mengatakan bahwa hal itu terpaksa dilakukan karena kekurangan petugas kesehatan.
Namun, dia juga mengatakan akan memastikan bahwa petugas yang positif corona bekerja dalam pengawasan dan mengikuti aturan ketat.
"Kami berusaha menjamin keamanan semua pasien," katanya.
Dalam jumpa pers yang digelar Senin lalu, Laethem mengatakan 1.000 dari tempat tidur intensif di Belgia telah digunakan, dan diperkirakan total 1.250 akan ditempati pada akhir minggu.
Secara terpisah, dalam wawancara dengan radio negara bagian, RTBF, Laethem berbicara terkait kemungkinan Belgia memberlakukan lockdown kedua sebelum akhir pekan.
Ia menambahkan jika Belgia tidak melihat "tanda-tanda perlambatan penerimaan rumah sakit ", tindakan yang lebih ketat mungkin diperlukan.
Pemerintah Belgia telah memberlakukan aturan baru terkait penanganan corona pada warganya sejak minggu lalu dalam upaya memperlambat penyebaran virus.
Jam malam diberlakukan setiap hari dari tengah malam hingga pukul 05.00 pagi, restoran atau kafe ditutup untuk layanan makan di tempat, dan orang-orang diharapkan bekerja dari rumah kecuali jika tidak memungkinkan.
Acara-acara olahraga amatir pun telah dibatalkan dan semua kompetisi profesional harus berlangsung tanpa penonton.
Berdasarkan situs Worldometer, Rabu (28/10) pagi, kasus positif corona di Belgia telah melebihi angka 333 ribu, dengan jumlah kematian akibat virus tersebut ada lebih dari 10 ribu kasus.