Kampanye Terakhir, Trump dan Biden Sama-sama Yakin Menang

CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2020 03:00 WIB
Baik petahana Donald Trump maupun penantang Joe Biden yakin mereka bisa memenangkan Pemilu AS yang hari pemilihan utamanya berlangsung Selasa (3/11).
Baik petahana Donald Trump maupun penantang Joe Biden yakin mereka bisa memenangkan Pemilu AS. (AFP/JIM WATSON)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden AS Donald Trump memulai hari terakhir kampanye untuk Pemilu 2020 pada Senin (2/11) dengan keyakinan bakal tetap menang, meski survei menunjukkan hal sebaliknya.

"Saya memperhatikan survei palsu tersebut," kata Trump kepada pendukungnya di Fayetteville, North Carolina. "Kita akan tetap menang kok,"

"Kita benar-benar bagus pada semua survei yang asli," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah survei sebelumnya menunjukkan bahwa lawan Trump, Joe Biden unggul atas petahana itu di sejumlah negara bagian yang sebelumnya menjadi wilayah kekuasaan Trump pada Pilpres AS 2016 lalu. Hal itu didapat dari survei Pilpres AS oleh CNN Polls.

CNN menyebut survei di tiga wilayah itu dilakukan melalui sambungan telepon selama 23-30 Oktober lalu. Michigan menjadi negara bagian dengan responden terbanyak mencapai 907 orang dengan margin of error 3,8 persen.

Disusul North Carolina sebanyak 901 responden dengan margin of error 4 persen, dan Wisconsin sebanyak 873 responden dengan margin of error 3,9 persen. Urutan terakhir ditempati Arizona sebanyak 907 responden dengan margin of error 4,1 persen.

Namun Trump bergeming atas survei tersebut dan pada kampanye hari terakhir, ia tetap fokus untuk menjelekkan Biden sebagai "tukang tidur" dan "korup", serta memimpin pendukungnya berseru "kurung dia!".

Bukan hanya itu, Trump juga mengenang kembali kemenangannya pada empat lalu dengan menyebut dirinya sendiri sebagai pemberontak yang melawan sistem "sombong, korup, dan kejam".

"Kalian memilih orang luaran [politik] sebagai presiden yang akhirnya mengutamakan Amerika," katanya di depan pendukungnya. "Keluarlah dan memilih, itu saja yang saya minta,"

Sementara itu, kandidat Demokrat yang jadi lawan Trump, Joe Biden juga mengaku merasakan kemenangan dalam Pemilu yang akan berlangsung pada 3 November 2020 waktu Amerika Serikat.

"Ini waktunya Donald Trump mengemas tasnya dan pulang," kata kandidat berusia 77 tahun tersebut di depan pendukungnya di Claveland, Ohio.

"Kami muak dengan kekacauan! Kami muak dengan celotehan twit, kemarahan, ujaran benci, kegagalan, dan ketidakbertanggungjawaban," katanya.

Di sisi lain, pemungutan suara awal pilpres AS 2020 kini telah melampaui dua pertiga dari semua surat suara yang diberikan saat pemilu 2016 silam. Sejauh ini, lebih dari 91,6 juta warga AS telah memberikan suaranya.

Meskipun masih terlalu dini untuk mengetahui rekor jumlah pemilih menjelang hari H pemilu, namun jumlah pemungutan suara awal yang masif menunjukkan tingginya antusiasme warga AS untuk memberikan suara tahun ini meski terkendala pandemi virus corona.

Menurut survei di semua 50 negara bagian dan Washington DC yang dilakukan Edison Research, dan Catalist, suara ini mewakili sekitar 43 persen dari pemilih yang terdaftar secara nasional.

(afp/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER