Usai Pecat Menhan, Trump Angkat Loyalis Isi Jabatan Pentagon

CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2020 11:55 WIB
Presiden AS, Donald Trump, mengangkat sejumlah orang yang setia kepadanya di Kementerian Pertahanan (Pentagon), setelah memecat Menteri Pertahanan Mark Esper.
Gedung Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon). (SAUL LOEB / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengangkat sejumlah orang yang setia kepadanya di Kementerian Pertahanan (Pentagon), setelah memecat Menteri Pertahanan Mark Esper.

Seperti dilansir Associated Press, Rabu (11/11), di antara para loyalis Trump yang diangkat menjadi pejabat di Pentagon adalah seorang mantan narasumber stasiun televisi Fox News, Anthony Tata.

Situasi itu membuat para pegawai di Pentagon dari kalangan sipil dan militer bertanya-tanya tentang siapa lagi pejabat yang akan diganti. Mereka juga khawatir dicopot atau dimutasi jika dinilai tidak cukup setia terhadap Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, perombakan para pejabat Pentagon seolah menyeret militer yang selama tidak berpolitik ke dalam pusaran polemik selepas pemilihan presiden AS. Selain itu, hal tersebut juga dinilai bisa membuat proses peralihan pemerintahan tidak berjalan mulus.

Setelah Esper dipecat, Trump mengangkat Direktur Pusat Kontra Terorisme Nasional, Christopher Miller, sebagai penggantinya.

Sejumlah bawahan Esper lantas menyatakan mengundurkan diri. Wakil Menhan AS Bidang Kebijakan, James Anderson, memutuskan mundur dari jabatannya pada Selasa (10/11) pagi waktu setempat.

Dia langsung digantikan oleh Tata yang merupakan pensiunan perwira tinggi Angkatan Darat AS berpangkat terakhir brigadir jenderal.

Akan tetapi, Tata tidak akan menjabat sebagai pelaksana tugas Menhan AS, dan tetap mengisi jabatan yang ditinggalkan Anderson. Tata adalah seorang pensiunan jenderal yang dikenal loyal terhadap Trump.

Akan tetapi, dia bukan calon pejabat yang dilirik oleh Kongres, lantaran dua tahun lalu sempat mencuit melalui Twitter bahwa Islam adalah agama yang paling menindas dan penuh kekerasan.

Bahkan dia sempat mencuit Presiden Barack Obama sebagai pimpinan teroris. Namun, cuitan itu kemudian dihapus.

Pejabat Pentagon yang mundur selain Anderson adalah Wakil Menhan bidang Intelijen, Laksamana Madya (purnawirawan) Joseph Kernan.

Posisi Kernan lantas digantikan oleh Ezra Cohen-Watnick.

Kepala Staf Menhan AS, Jen Stewart, juga memutuskan mundur dan diganti oleh anak buah Miller, Kash Patel.

Patel dan Cohen-Watnick pernah bekerja sama di Dewan Keamanan Nasional dan merupakan loyalis Trump. Patel juga kerap mendampingi Trump saat melakukan putaran terakhir kampanye pilpres.

Selain itu, Patel adalah mantan jaksa terkait masalah keamanan nasional di Kementerian Hukum AS. Dia juga sempat menjadi staf khusus anggota Dewan Perwakilan fraksi Partai Republik asal California, Devin Nunes, yang menjadi anggota Komisi Intelijen Dewan Perwakilan AS.

Patel disebut terkait dengan upaya untuk mendiskreditkan hasil penyelidikan tim gabungan tentang intervensi Rusia dalam pilpres AS 2016 silam.

Saat bertugas di Dewan Keamanan Nasional, Patel dikirim ke Suriah untuk berunding terkait pembebasan dua warga AS, salah satunya jurnalis Austin Tice, yang disandera.

Sementara Cohen-Watnick pernah bertugas menjadi staf di Gedung Putih.

Belum diketahui secara pasti apakah perombakan ini bakal berdampak terhadap pola kebijakan di Pentagon. Sebab selama ini Pentagon terdiri dari kalangan sipil dan militer yang menjalankan pola kerja dengan rantai komando yang tegas.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER