Tolak Klaim Trump, Pejabat KPU AS Tak Temui Bukti Kecurangan

AFP | CNN Indonesia
Jumat, 13 Nov 2020 10:15 WIB
Komisi pemilihan umum AS (Election Infrastructure Government Coordinating Council) mengatakan tidak menemukan bukti kecurangan seperti tuduhan Donald Trump.
Presiden AS Donald Trump hingga saat ini masih berkeras ada kecurangan dalam pilpres. (Foto: AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi pemilihan umum Amerika Serikat (Election Infrastructure Government Coordinating Council) mengatakan "tidak menemukan bukti" bahwa sistem pemungutan suara pada pemilihan umum 3 November lalu curang. Pernyataan ini sekaligus menyangkal tuduhan Presiden Donald Trump selama ini yang menuding Joe Biden menang karena mencurangi penghitungan suara.  

Lembaga semi-pemerintah yang berada di bawah Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) itu mengatakan pihaknya tak menemukan ada bukti bahwa ada suara yang hilang atau diubah.

Hal itu diutarakan KPU AS tersebut sebagai penolakan atas klaim Presiden Donald Trump yang menganggap ada kecurangan dalam pemilu kemarin sehingga membuat dia kalah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemilu 3 November adalah yang paling aman dalam sejarah Amerika. Tidak ada bukti bahwa sistem pemungutan suara terhapus atau kehilangan suara, atau mengubah suara, atau dengan cara apapun yang disengaja," kata dewan tersebut melalui pernyataan pada Kamis (12/11).

"Meskipun kami tahu ada banyak klaim yang tidak berdasar atas proses pemilu yang berlangsung, kami dapat meyakinkan Anda bahwa kami berpegang teguh pada keamanan dan integritas pemilu. Anda juga harus berpikir demikan," papar lembaga itu menambahkan.

Pernyataan yang dikeluarkan Election Infrastructure Government Coordinating Council itu turut ditandatangani oleh Direktur Asosiasi Nasional Pemilua AS, Association of Secretaries of State, dan ketua US Election Assistance Commission.

Pernyataan itu keluar beberapa jam setelah Trump melontarkan klaim tidak berdasar yang menyebutkan bahwa petugas KPU AS "menghapus" 2,7 juta suara untuknya di seluruh negeri. 

Tak hanya itu, dalam kicauannya di Twitter, Trump juga menuturkan petugas KPU AS mengalihkan ratusan ribu suaranya untuk Biden di Pennsylvania dan sejumlah negara bagian lainnya.

Trump bahkan disebut bisa memecat kepala CISA, Chris Krebs, lantaran berupaya keras membantah tuduhan Trump yang tak didukung bukti tersebut.

Dilansir AFP, perusahaan Dominion Voting Systems yang membantu penyelenggaraan pemilu di Pennsylvania dan pemerintah negara bagian tersebut dengan tegas membantah klaim Trump.

Election Infrastructure Government Coordinating Council bahkan mengatakan bahwa semua petugas KPU di seluruh AS selalu "memeriksa ulang" suara sebelum mengesahkan hasil penghitungan.

Seperti diketahui, Trump menolak mengakui kemenangan Biden dalam pemilu kemarin.

Trump beserta tim kampanye menegaskan bakal menempuh jalur hukum untuk menolak hasil pilpres yang memenangkan Joe Biden.

Ia dan timnya menuduh terjadi kecurangan di Pennsylvania dan negara bagian lain yang memenangkan perolehan suara Biden.

Namun, sejauh ini, tim Trump belum membuktikan apa-apa di pengadilan soal klaim kecurangan tersebut.

(rds/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER