Obama: Klaim Trump soal Kecurangan Pemilu Bahayakan Demokrasi

CNN Indonesia
Jumat, 13 Nov 2020 20:13 WIB
Mantan Presiden Barack Obama mengatakan klaim Presiden Donald Trump terkait adanya kecurangan Pemilu bisa membahayakan demokrasi.
Mantan Presiden AS Barack Obama turut mengomentari klaim Presiden Donald Trump soal adanya kecurangan dalam pemilu. (Foto: AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Presiden Barack Obama mengomentari klaim Presiden Donald Trump soal adanya kecurangan dalam pemilihan umum setelah kalah dari Joe Biden.

Obama menyebut klaim Trump bisa membahayakan demokrasi di Amerika Serikat.

"Mereka tampaknya termotivasi, sebagian, karena Presiden [Trump] tidak suka kalah, dan tidak pernah mengakui kerugian," kata Obama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya menyinggung klaim Trump, Obama juga menyayangkan sikap serupa yang ditunjukkan oleh orang-orang dan pejabat terdekatnya yang juga memberikan tuduhan tak berdasar atas adanya kecurangan pemilu.

"Saya lebih bermasalah dengan fakta bahwa pejabat lainnya yang jelas tahu lebih baik setuju dengan ini, menghiburnya dengan cara ini."

"Ini adalah satu langkah dalam mendelegitimasi, bukan hanya pemerintahan Biden yang akan datang, tetapi juga demokrasi secara umum. Dan itu jalan yang berbahaya," kata Obama lebih lanjut dalam wawancara dengan CBS News.

Trump sejak awal menyatakan jika ia kalah maka akan menolak untuk mengalihkan kekuasaan secara damai. Lebih dari sepekan sejak penghitungan suara, Biden mengantongi suara elektoral lebih dari 270, sementara Trump hingga kini hanya 217 suara.

Trump pun tak tinggal diam dan berulang kali menggaungkan klaim tak berdasar terkait adanya kecurangan di balik kemenangan Biden. Ia pun menyatakan melakukan gugatan ke Mahkamah Agung.

Menjawab klaim Trump, Komisi Pemilihan Um AS (Election Infrastructure Government Coordinating Council) mengatakan "tidak menemukan bukti" bahwa sistem pemungutan suara pada pemilihan umum 3 November lalu curang.

Lembaga semi-pemerintah yang berada di bawah Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) itu mengatakan pihaknya tak menemukan ada bukti bahwa ada suara yang hilang atau diubah.

"Pemilu 3 November adalah yang paling aman dalam sejarah Amerika. Tidak ada bukti bahwa sistem pemungutan suara terhapus atau kehilangan suara, atau mengubah suara, atau dengan cara apapun yang disengaja," kata dewan tersebut melalui pernyataan pada Kamis (12/11).

"Meskipun kami tahu ada banyak klaim yang tidak berdasar atas proses pemilu yang berlangsung, kami dapat meyakinkan Anda bahwa kami berpegang teguh pada keamanan dan integritas pemilu. Anda juga harus berpikir demikian," papar lembaga itu menambahkan.

Pernyataan yang dikeluarkan Election Infrastructure Government Coordinating Council itu turut ditandatangani oleh Direktur Asosiasi Nasional Pemilua AS, Association of Secretaries of State, dan ketua US Election Assistance Commission.

(cbs news/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER