Politikus Partai Demokrat Amerika Serikat, Joe Biden, akan bersiap kembali memasuki Gedung Putih. Namun, kali ini dia bakal menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
Di balik kesuksesan Biden ada tangan dingin sang istri, Jill Biden, yang selalu mendampinginya.
Pemilik nama Jill Tracy Jacobs itu lahir pada 3 Juni 1951 di Hammonton, New Jersey. Dia merupakan putri pertama dari pasangan Donald Carl Jacobs-Bonny Jean Jacobs.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jill yang berdarah Italia-Amerika memiliki empat adik perempuan, yaitu Jan, Bonny, Kelly, dan Kim Jacobs. Mereka tumbuh besar di Willow Grove di pinggiran Philadelphia, Pennsylvania.
Dikutip dari berbagai sumber, saat beranjak remaja, Jill tumbuh menjadi pribadi yang mandiri. Setelah lulus menjadi sarjana dari University of Delaware pada 1975, Jill memulai karier sebagai guru pengganti di Wilmigton.
Sejak itu pula Jill berkecimpung di dunia pendidikan. Dia juga tidak asing dengan lingkungan pemerintahan karena suaminya menjadi wakil Presiden Barack Obama dalam dua masa jabatan.
Berawal dari Kencan Buta
Perjumpaan Biden dan Jill ibarat kisah novel.
Pada 1975, Biden yang menjadi senator tertimpa musibah. Mendiang istri pertamanya, Neilia, tewas akibat kecelakaan lalu lintas.
Saat itu Neilia mengajak kedua putranya, Hunter dan Beau, serta bayi perempuannya, Naomi, untuk membeli pohon natal. Ketika tiba di persimpangan, mobil yang dia kemudikan bertabrakan dengan truk.
Neilia dan Naomi mengembuskan napas terakhir di rumah sakit. Sedangkan Hunter dan Beau selamat meski luka-luka.
Hati Biden hancur berkeping-keping ketika sang istri wafat. Dia pun harus bolak-balik dari Delaware ke Washington D.C., setiap hari untuk bekerja, dan harus merawat Beau dan Hunter seorang diri.
Melihat sang adik kerepotan, kakak Biden lantas mengatur kencan buta. Dia memperkenalkan Biden dengan Jill yang saat itu baru lulus kuliah.
Saat itu Jill juga sudah berumah tangga, tetapi berada di ujung tanduk. Alhasil Jill dan suami pertamanya, Bill Stevenson, memilih bercerai pada 1975.
Dua tahun kemudian, Biden dan Jill memutuskan menikah di New York pada 17 Juni 1977. Namun, jalan menuju pernikahan berliku-liku.
Jill sempat menolak lamaran Biden sampai lima kali. Alasannya adalah perbedaan usia dengan selisih sembilan tahun, dan karakter Joe yang dinilai bukan kriteria Jill. Akan tetapi, hati Jill lambat laun luluh.
"Saya biasa berkencan dengan lelaki dengan celana jin dan kaos. Sementara dia mengenakan sepatu pantofel dan pakaian rapi. Waktu itu saya pikir, 'Ya Tuhan ini enggak bakalan mungkin'," kata Jill seperti dilansir Popsugar.
Jill mau menerima pinangan itu karena jatuh hati dengan anak-anak Joe.
"Saat itu saya jatuh hati dengan anak-anaknya, dan saya pikir pernikahan ini harus benar-benar berjalan. Karena mereka sudah kehilangan ibu mereka, dan saya tidak mau mereka kembali kehilangan ibu. Jadi saya benar-benar yakin seratus persen," ujar Jill.
Biden menyatakan setelah menikah dengan Jill dia merasa hidupnya kembali bergairah.
"Dia mengembalikan hidup saya. Dia membuat saya berpikir bahwa saya bisa kembali mempunyai keluarga yang utuh," ujar Biden.
Meski akan menjadi calon ibu negara, Jill yang kini bergelar profesor menyatakan dia memilih tetap membaktikan dirinya untuk mengajar dan berbagi ilmu. Sebab, dia merasa hal itu juga sama pentingnya dengan tugas sebagai ibu negara.
Dia juga yang menjadi salah satu penasihat politik Biden, dan disebut turut andil dalam seleksi calon wakil presiden.
(ayp/ayp)