Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-37 hari ketiga secara virtual dengan negara-negara mitra. KTT ini diselenggarakan di Vietnam, sedangkan Jokowi mengikutinya melalui konferensi video.
Pertemuan KTT ASEAN-Selandia Baru akan mengawali rangkaian KTT ASEAN dengan beberapa negara mitra. Berdasarkan jadwal, Jokowi akan menghadiri KTT dua tahunan ke-2 ASEAN-Australia, KTT ke-23 ASEAN Plus Three (APT), dan pertemuan pimpinan APT dengan perwakilan dari East Asia Business Council (EABC).
Selanjutnya, Jokowi akan menghadiri upacara peluncuran ASEAN Smart Logistics Network (ASLN) with First Project "Vihn Phuc ICD Logistics Center (Superport). Malam harinya, kepala negara akan menghadiri KTT ke-15 Asia Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, sejumlah kesepatakan akan diteken dalam KTT ASEAN dengan negara mitra. Beberapa kesepakatan itu, antara lain Joint Statement on Human Capital Development terkait pembangunan kapasitas SDM di kawasan melalui pendidikan, kesehatan, ekonomi kemasyarakatan dan peningkatan teknologi dan Joint Statement on Enhancing Cooperation under FTA and Combating covid-19 mengenai komitmen bersama untuk mengurangi dampak pandemi pada perdagangan, investasi global, regional dan memulihkan kepercayaan ekonomi dan perdagangan melalui menjamin keterbukaan pasar, fasilitasi perdagangan dan saling tukar pengalaman atau informasi.
Lalu, kesepakatan lainnya adalah Joint Statement of the Second ASEAN-Australia Biennial Summit, Joint ASEAN-New Zealand Leaders' Vision Statement on the 45th Anniversary of ASEAN-New Zealand Dialogue Relations: A Legacy of Partnership, A Future Together, serta Joint Statement of the 23rd ASEAN-Japan Summit on Cooperation on ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sebagai bentuk realisasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Sementara, KTT East Asia nantinya akan menghasilkan lima dokumen kesepakatan. Salah satunya, yakni ASEAN Plus Three Leaders' Statement on Strengthening ASEAN Plus Three Cooperation for Economic and Financial Resilience in Face of Emerging Challenges.
Dokumen itu terkait dengan kerja sama di bidang ekonomi dan keuangan untuk mendukung ketahanan kawasan dalam menghadapi tantangan kawasan, khususnya di masa pandemi covid-19 atau virus corona.
(aud/chs)