Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, berkunjung ke Prancis dan direncanakan akan bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron pada Senin (16/11).
Akan tetapi, karena situasi politik di AS yang belum menentu usai pemilihan presiden, serta upaya Macron untuk mempererat hubungan dengan presiden terpilih Joe Biden, maka mereka tidak bakal menggelar jumpa pers.
Pompeo tiba di Paris pada Sabtu (14/11) dalam rangkaian perjalanan ke tujuh negara sekutu AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para staf kepresidenan Prancis menegaskan bahwa Pompeo yang meminta pertemuan dengan Macron. Mereka menyatakan pertemuan itu diketahui transparansi oleh tim Joe Biden.
Sebagai pendukung setia Presiden Trump, Pompeo kerap dikritik karena mendukung rekannya yang mengklaim ada indikasi kecurangan dalam pilpres AS, yang sampai saat ini belum bisa dibuktikan.
"Akan ada transisi yang mulus ke pemerintahan Trump yang kedua," kata Pompeo kepada jurnalis pekan lalu.
Para pemimpin dunia tetap memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya, termasuk Macron. Ia menjadi salah satu orang pertama yang memberi selamat dan berbicara dengan Biden melalui telepon.
Dilansir AFP, Pompeo mengkritik sikap itu dalam wawancara dengan stasiun televisi Fox News, tetapi menurut dia memang tidak ada larangan jika hanya sekedar menyapa.
"Tapi jangan salah tentang itu, kami punya satu presiden, satu menteri luar negeri, satu tim keamanan nasional," tambahnya.
Meski demikian, berbeda dengan beberapa pemimpin Uni Eropa lainnya, sejak awal Macron berusaha memenangkan Trump. Pada 2017, ia menjadikan Trump sebagai tamu kehormatan pada perayaan Hari Bastille di Paris. Undangan itu mencakup makan malam bersama pasangan mereka di lantai dua Menara Eiffel.
Sejumlah analis mengatakan Macron tidak menunjukkan upaya apapun, terutama ketika Trump menyatakan AS keluar dari perjanjian iklim Paris 2015.
Pada Jumat pekan lalu, Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengatakan akan menyampaikan kekhawatiran negaranya atas rencana Trump untuk mempercepat penarikan pasukan AS dari Irak dan Afghanistan.
"Kami tidak berpikir itu harus terjadi," kata Le Drian dalam wawancara di televisi.
Para pemimpin Uni Eropa juga masih berusaha untuk menyelamatkan kesepakatan internasional yang diperoleh dengan susah payah untuk menekan program nuklir Iran. Trump dinilai merusak perjanjian itu dengan menyatakan keluar dan kembali menerapkan sanksi kepada Iran di awal masa jabatannya.
Selain berkunjung ke Prancis, Pompeo juga akan bertandang ke Israel, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Georgia. Sebelumnya dia juga telah mengunjungi Turki.
(ans/ayp)