Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, disebut tengah dihadapkan pada dilema lantaran sejumlah anaknya berselisih paham mengenai bagaimana menyikapi hasil pemilihan umum 3 November lalu.
Sejauh ini, Trump masih berkeras untuk menempuh jalur hukum demi menuntut hasil pemilu yang dianggapnya curang.
Sikap itu didukung oleh dua anaknya yakni Donald Trump Jr. dan Eric Trump. Keduanya sangat antusias mendukung Trump untuk terus menempuh jalur hukum demi memperjuangkan nasib sang ayah di Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNN melaporkan Donald Trump Jr. dan Eric Trump disebut memberitahu ayah mereka untuk terus berjuang secara agresif sampai akhir, dengan tetap menyerukan klaim tidak berdasar bahwa pilpres telah dicurangi dan hasilnya harus berubah.
"Orang-orang tahu persis apa yang terjadi di negara ini. Ini kecurangan!" kata Eric melalui pernyataan yang dirilis tim kampanye Trump pada Kamis (12/11).
Tuduhan itu disampaikan Eric ketika tim kampanye Trump sedang menggalang dana untuk membiayai gugatan hukum terhadap hasil pilpres.
Langkah berbeda diambil oleh Ivanka Trump dan suaminya, Jared Kushner. Keduanya lebih terkesan bermain aman dengan menimbang-nimbang perhitungan politik yang berbeda dari Trump Jr. dan Eric.
Menurut seorang sumber CNN yang dekat dengan Ivanka, dia dan suaminya tidak yakin bahwa gugatan hukum bisa mengubah hasil pilpres.
Ivanka dan Kushner disebut menyarankan Trump mengambil pendekatan yang lebih terukur, dengan membiarkan proses hukum dan penghitungan ulang berlanjut demi memastikan integritas pilpres di masa mendatang.
Pasangan itu disebut mengambil jalan aman lantaran karir politik mereka banyak sedikit ditentukan oleh nasib Trump di Gedung Putih.
"Setiap suara yang diberikan secara sah harus dihitung. Setiap suara yang diberikan secara tidak sah tidak seharusnya dihitung. Ini seharusnya tidak kontroversial," tulis Ivanka. "Ini bukan pernyataan partisan-pemilu yang bebas dan adil menjadi dasar demokrasi kita," kata Ivanka melalui kicauan di Twitter.
Hingga kini, baik pihak Gedung Putih maupun juru bicara Donald Trump Jr. menolak berkomentar.
Seperti diketahui, Trump menolak mengakui kemenangan pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, dalam pemilu kemarin.
Trump beserta tim kampanye menegaskan bakal menempuh jalur hukum untuk menolak hasil pilpres yang memenangkan Biden.
Ia dan timnya menuduh terjadi kecurangan di Pennsylvania dan negara bagian lain yang memenangkan perolehan suara Biden.
Namun, sejauh ini, tim Trump belum membuktikan apa-apa di pengadilan soal klaim kecurangan tersebut.
Selain menuntut hasil pemilu ke pengadilan, Trump dan pemerintahannya disebut berupaya mempersulit proses transisi pemerintahan kepada Biden.
Kepala Pelayanan Umum Pemerintahan (General Services Administration/GSA) Emily Murphy, yang dipilih Trump, masih menolak menandatangani sejumlah dokumen agar masa transisi bisa segera dimulai.
Tanpa persetujuan GSA, dana transisi dan sumber daya lainnya tidak dapat mengalir ke Biden dan timnya.
Selain itu, Biden dan tim transisinya juga masih belum diberi akses terhadap informasi intelijen. Trump bahkan melarang Kemlu AS memberi Biden akses terhadap tumpukan pesan dari sejumlah kepala negara asing.
(rds/ayp)