Menlu Armenia Mundur usai Kesepakatan Damai dengan Azerbaijan

CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2020 16:30 WIB
Menlu Armenia Zohrab Mnatsakanyan mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (16/11) setelah kesepakatan dami untuk gencatan senjata dengan Azerbaijan.
Menlu Armenia Zohrab Mnatsakanyan mengundurkan diri usai kesepakatan gencatan senjata dengan Azerbaijan. (Foto: AP/)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Armenia Zohrab Mnatsakanyan mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (16/11) setelah gencatan senjata konflik Nagorno-Karabakh dengan Azerbaijan disepakati.

Pengunduran diri Mnatsakanyan diumumkan oleh juru bicara Kemlu Armenia melalui pernyataan di Facebook.

Mnatsakanyan mundur setelah menjabat sebagai menlu sejak Mei 2018 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengunduran Mnatsakanyan berlangsung ketika pemerintahan Perdana Menteri Niko Pashinyan mendapat kritikan dan kecaman karena menyepakati gencatan senjata dengan Azerbaijan pada 10 November lalu.

Gencatan senjata itu disepakati setelah konflik terbuka antara tentara kedua negara berlangsung di Nagorno-Karabakh selama enam pekan. Langkah tersebut dinilai menguntungkan pihak Azerbaijan.

Sebab, dalam kesepakatan gencatan senjata itu, pasukan Armenia diharuskan mundur dari wilayah konflik. Para penduduk sipil Armenia lantas memutuskan membakar rumah mereka yang kini berada di tangan Azerbaijan.

Dikutip Arab News, ribuan orang menggelar demo memprotes gencatan senjata dan menuntut Pashinyan mundur pada pekan lalu.

Cars and trucks stuck in a huge traffic jam climbing along the road from Kalbajar to a mountain pass leaving the separatist region of Nagorno-Karabakh to Armenia, on Saturday, Nov. 14, 2020. The territory is to be turned over to Azerbaijan on Sunday as part of territorial concessions in an agreement to end six weeks of intense fighting with Armenian forces. Hundreds of thousands of Azeris were displaced by the war that ended in 1994. It is unclear when any civilians might try to settle in Karvachar — which will now be known by its Azeri name Kalbajar — or elsewhere. (AP Photo/Dmitry Lovetsky)Eksodus warga Armenia dari daerah sengketa, Nagorno-Karabakh usai kesepakatan genjatan senjata denan Azerbaijan. (Foto: AP/Dmitry Lovetsky)

Demo juga berlanjut pada Senin (16/11), di mana ratusan demonstran berunjuk rasa di Freedom Square, Ibu Kota Yerevan.

Gencatan senjata kedua negara itu ditengahi oleh Rusia. Dalam kesepakatan kedua negara setuju untuk menghentikan aksi militer di kawasan Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah diakui secara internasional bagian dari teritorial Azerbaijan.

Meski begitu, Nagorno-Karabakh didominasi penduduk etnis Armenia.
Dalam pertempuran yang kembali meletup sejak akhir September lalu, militer Azerbaijan berhasil merebut sebagian kawasan Nagorno-Karabakh.

Sebanyak 2.000 pasukan perdamaian Rusia telah dikerahkan ke Nagorno-Karabakh untuk memantau gencatan senjata.

Sedangkan Turki yang merupakan sekutu Azerbaijan juga berencana mengirimkan pasukan untuk mengawasi proses gencatan senjata.

(rds/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER