KILAS INTERNASIONAL

Swiss Tolak Sawit RI hingga PM Armenia Nyaris Dibunuh

CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2020 06:31 WIB
Warga Swiss daftarkan referendum tolak minyak sawit Indonesia hingga PM Armenia nyaris dibunuh usai gencatan dengan Azerbaijan, ramaikan berita internasional.
Ilustrasi kelapa Sawit. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Senin (16/11). Mulai dari warga Swiss daftarkan referendum tolak minyak sawit Indonesia hingga PM Armenia nyaris dibunuh usai gencatan senjata dengan Azerbaijan.

1. Warga Swiss Daftarkan Referendum Tolak Sawit Indonesia

Gerakan menolak impor minyak sawit dari Indonesia dalam perjanjian dagang dengan Swiss dilaporkan di ambang proses referendum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Swiss Info, Senin (16/11), usulan jajak pendapat menolak impor minyak sawit dari Indonesia diajukan oleh serikat tani Swiss, Uniterre, dan seorang petani anggur, Willy Cretegny. Gagasan mereka disebut didukung oleh 50 organisasi.

Uniterre dilaporkan berhasil mendapatkan 59.200 tanda tangan penduduk yang mendukung usulan referendum untuk menolak impor minyak sawit dari Indonesia. Mereka mendaftarkan gagasan jajak pendapat itu kepada Mahkamah Federal di Bern.

2. Trump Kalah, Israel Percepat Bangun Pemukiman di Yerusalem

Israel dilaporkan mempercepat rencana pembangunan permukiman Yahudi di Yerusalem Timur. Langkah itu disebut dilakukan Tel Aviv dua bulan sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi lengser dari Gedung Putih.

Organisasi non-profit pemantau permukiman Israel, Ir Amim, mengatakan kontraktor Land Authority mengajukan tender konstruksi di Givat Hamatos, daerah yang saat ini tidak berpenghuni di Yerusalem Timur.

Wilayah itu berdekatan dengan Beit Safafa, daerah di mana sebagian besar penduduknya merupakan warga Paletina.

Ir Amim mengatakan Land Authority mengeluarkan tender untuk membangun  lebih dari 1.200 unit perumahan yang sebagian besar dialokasikan di Givat Hamatos.

3. PM Armenia Nyaris Dibunuh Usai Gencatan dengan Azerbaijan

Aparat keamanan Armenia berhasil menggagalkan upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Nikol Pashinyan, selepas dia meneken perjanjian gencatan senjata dengan Azerbaijan terkait konflik di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.

Seperti dilansir Middle East Eye, Senin (16/11), Badan Keamanan Nasional Armenia (NSS) menyatakan mereka menangkap mantan kepala NSS Artur Vanetsyan, mantan ketua fraksi Partai Republik di parlemen Vahram Baghdasaryan, dan tokoh pejuang Ashot Minasyan. Ketiganya diduga merencanakan skenario untuk membunuh Pashinyan.

"Para tersangka berencana untuk merebut kekuasaan dengan membunuh perdana menteri, dan mereka sudah menyiapkan calon pengganti," demikian isi pernyataan NSS.

(dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER