Joe Biden Terima Pengarahan Keamanan Nasional dari Para Ahli

CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2020 07:58 WIB
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden menerima pengarahan pada Selasa (17/11) tentang keamanan dan diplomasi nasional.
Presiden terpilih AS Joe Biden. (AP/Andrew Harnik)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden menerima pengarahan pada Selasa (17/11) tentang keamanan dan diplomasi nasional dari belasan ahli di luar pemerintahan.

 
"Anda tahu bahwa saya tidak bisa mendapatkan pengarahan yang biasanya akan datang sekarang. Jadi saya hanya ingin mendapatkan masukan Anda tentang apa yang Anda lihat di depan," kata Biden di awal pertemuan yang digelar daring.
 
Peserta dalam arahan tersebut meliputi banyak tokoh yang dikenal dari cakrawala keamanan nasional Obama-Biden.

Di antara mereka ada mantan wakil penasihat keamanan nasional Tony Blinken, mantan wakil direktur CIA Avril Haines, mantan Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power, mantan komandan Operasi Khusus Laksamana William McRaven, dan mantan komandan CENTCOM Jenderal Lloyd Austin

Hadir pula pensiunan Jenderal Angkatan Darat Stanley McChrystal, yang pada 2009 mengundurkan diri dari jabatannya sebagai komandan pasukan AS di Afghanistan setelah dia menghina Biden di artikel Rolling Stone saat masih menjabat sebagai Wakil Presiden.
 
Pernyataan tim transisi Biden seusai pertemuan tersebut mengatakan para ahli memberi pengarahan kepada Biden dan Harris "tentang tantangan diplomatik, pertahanan, dan intelijen yang akan diwarisi oleh pemerintah pada hari pertama, dengan fokus pada lanskap strategis serta kebijakan luar negeri serta departemen dan badan nasional".
 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pernyataan itu juga mengatakan anggota tim transisi akan terus bertemu dengan para ahli di luar pemerintahan, "terutama karena kurangnya kepastian GSA menghalangi transisi dari pertemuan dan dengar pendapat dari pejabat Cabang Eksekutif saat ini, termasuk mengenai masalah mendesak keamanan nasional dan kebijakan asing".
 
Karena penolakan Donald Trump atas kekalahannya masih berlanjut, maka keputusan pejabat tinggi di Administrasi Layanan Umum, Emily Murphy untuk menahan surat yang diperlukan guna memulai transisi formal menjadi semakin kontroversial.
 
"Musuh kita tidak akan menunggu (Biden) menyusul untuk mengambil tindakan. Memberi (Biden) akses ke informasi tambahan tidak merugikan klaim pemilu presiden," kata Senator Republik, Marco Rubio seperti dikutip dari CNBC.
 
Hal senada juga diutarakan oleh pejabat Republik dari Oklahoma, Senator James Lankford dalam wawancara radio pekan lalu. Dia mengatakan memberi Biden akses ke pengerahan rahasia "perlu dilakukan sehingga terlepas dari hasil pemilu, ke mana pun arahnya, orang dapat siap untuk tugas yang sebenarnya".
 


Namun baik Rubio maupun Lankford atau rekan Republikan mereka tampaknya enggan menekan pemerintah untuk memulai proses transisi formal.
 
Biden secara luas dipandang sebagai pemimpin andal dan terinformasi dalam hal masalah keamanan nasional. Dia pernah menjabat sebagai wapres dan ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

(ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER