Taiwan Kandangkan Semua Jet Tempur F-16 Usai Insiden Hilang

CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2020 14:52 WIB
Taiwan menghentikan semua operasional jet tempur F-16 buatan AS untuk menjalani pemeriksaan keamanan menyusul hilangnya satu unit pesawat tersebut.
Ilustrasi pesawat tempur F-16. (Stocktrek Images/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taiwan menghentikan semua operasional jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat untuk menjalani pemeriksaan keamanan pada Rabu (18/11) menyusul hilangnya satu unit pesawat tersebut di lepas pantai timur pada Selasa (17/11) malam.


Keputusan itu memangkas sekitar 150 pesawat yang berpatroli dari langit Taiwan dan membuat pulau itu harus bergantung pada armada yang lebih terbatas untuk menghadapi ancaman jet-jet China yang semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
 
Pihak Angkatan Udara mengatakan sebuah jet F-16 menghilang dari radar di ketinggian sekitar 1.800 meter, dua menit setelah lepas landas dari pangkalan udara Hualien di Taiwan timur.
 


Dilansir AFP, insiden itu terjadi kurang dari tiga pekan setelah seorang pilot tewas ketika jet tempur F-5E yang dikemudikannya jatuh ke laut selama pelatihan.
 
"Misi penyelamatan adalah prioritas utama kami sekarang. Angkatan Udara telah menghentikan semua F-16 untuk diperiksa dan saya telah menginstruksikan penyelidikan penyebab insiden itu," kata Presiden Tsai Ing-wen kepada para jurnalis.
 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Taiwan hidup di bawah ancaman invasi terus-menerus dari China yang memandang pulau itu sebagai wilayahnya sendiri. Beijing berjanji untuk merebut suatu saat nanti dengan melibatkan kekerasan jika perlu.
 
Armada pesawat tempur Taiwan dinilai sudah tua dan persenjataannya dikalahkan oleh China. Tanpa F-16, Taiwan hanya memiliki Indigenous Defense Fighter yang dibangun secara lokal, Mirage buatan Prancis dari akhir 1990-an, dan pesawat tempur F-5E yang berasal dari 1970-an.
 
Tercatat ada tujuh kecelakaan yang melibatkan F-16 sejak Taiwan menerima pengiriman pesawat tempur itu dari Amerika Serikat pada 1997.
 
Di bawah Presiden Donald Trump, Washington telah mengesahkan penjualan senjata senilai sekitar US$18 miliar atau sekitar Rp253,4 triliun ke Taiwan, termasuk 66 unit F-16 generasi baru dan platform rudal canggih.
 


Taiwan sendiri telah meningkatkan performa pesawatnya dengan kecepatan dua kali lipat pada tahun lalu untuk melindungi wilayahnya dari peningkatan serangan China ke zona pertahanannya.
 
Sejak Presiden Tsai terpilih pada 2016, Beijing telah memupuk berbagai tekanan kepada Taiwan baik militer, ekonomi, maupun diplomatik. Tsai terkenal karena menolak mengakui Taiwan sebagai bagian dari "satu China".

(ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER