Israel menegaskan bahwa serangan jet tempur ke basis pasukan Iran di Suriah merupakan tindakan balasan atas temuan peledak di Dataran Tinggi Golan.
Serangan jet tempur Israel mengenai sasaran Iran dan menewaskan 10 orang pada Selasa malam (17/11).
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku telah menemukan alat peledak improvisasi (IED) di titik penyeberangan perbatasan dengan Suriah.
Israel dan Suriah memiliki perbatasan di sepanjang Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel sejak Perang Enam Hari pada 1967.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membicarakan tentang tiga bom anti-personel Claymore yang ditanam dekat posisi IDF," kata juru bicara militer Jonathan Conricus kepada wartawan Rabu (18/11) seperti dikutip dari AFP.
"Ini adalah upaya lain yang dipimpin oleh pasukan Quds Iran. Penanaman IED sebenarnya dilakukan oleh penduduk Suriah, tetapi panduan, instruksi dan kontrol dilakukan oleh pasukan Quds Iran," katanya.
Sebagian besar penduduk Arab di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel mempertahankan kewarganegaraan Suriah, menolak tawaran Israel.
Conricus mengatakan Israel telah melakukan serangan balasan terhadap delapan titik di Suriah, dari Golan sampai ke pinggiran ibu kota Damaskus.
Dia mengatakan target itu termasuk tiga pusat komando Iran, markas besar di bandara Damaskus, pangkalan Pasukan Quds di markas divisi ketujuh militer Suriah dan situs militer rahasia yang berfungsi sebagai fasilitas tuan rumah bagi delegasi senior Iran.
"Kami berharap pesannya jelas bahwa tidak dapat menerima Suriah dimanfaatkan Iran untuk meluncurkan serangan ke Israel."
Israel dan Suriah secara teknis masih berperang sebab kedua negara hanya menyepakati perjanjian gencatan senjata pada Perang Enam Hari 1967 lalu. Saat itu, Suriah dan Israel memperebutkan wilayah Dataran Tinggi Golan.
Israel telah melakukan ratusan serangan udara dan rudal di Suriah sejak perang saudara meletus pada 2011. Mereka menargetkan pasukan Hizbullah Iran dan Libanon serta pasukan pemerintah.
Dalam konflik Suriah sendiri, Rusia dan Iran membantu rezim pemerintah Presiden Bashar Al Assad, sedangkan Turki bersama AS serta sekutu dari Eropa dan Arab membantu beberapa faksi pemberontak berbeda.
Iran sekutu utama Bashar al-Assad selama perang saudara yang telah menewaskan lebih dari 380 ribu orang, dan perang meletus setelah terjadi penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah.
Iran memang musuh bebuyutan Israel dan kerap saling mengancam untuk menyerang. Israel mengatakan kehadiran Iran dalam mendukung Assad adalah ancaman bagi negara Yahudi.
Target Iran
Serangan udara itu terjadi beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendarat di Israel untuk melakukan pembicaraan termasuk membahas Iran.
Kunjungan Pompeo kemungkinan akan menjadi kunjungan terakhirnya ke Israel sebelum Presiden Donald Trump meninggalkan Gedung Putih.
Militer Israel mengatakan jet tempurnya mengenai target militer milik Pasukan Quds Iran dan angkatan bersenjata Suriah. Quds merupakan pasukan elite Garda Revolusi Iran yang melakukan operasi di luar negeri.
Kantor berita negara Suriah SANA mengatakan serangan itu menewaskan tiga tentara mereka dan melukai lainnya.
Sementara itu Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan total 10 orang tewas, termasuk pasukan asing dan tentara Suriah.
Lima pasukan asing tewas kemungkinan besar warga Iran yang tergabung dalam pasukan Quds, serta dua militan pro-Iran dengan kewarganegaraan yang belum diketahui.
(dea)