Warga AS di Palestina Kecam Lawatan Pompeo ke Tepi Barat

CNN Indonesia
Jumat, 20 Nov 2020 15:22 WIB
Sekelompok warga AS keturuan Palestina mengecam lawatan Menlu AS Mike Pompeo ke Tepi Barat pada Kamis (19/11).
Menlu AS Mike Pompeo mengunjungi Israel pada Kamis (19/11). (Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekelompok warga Amerika Serikat keturunan Palestina dari Al-Bireh memprotes lawatan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke kilang anggur di Psagot, wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat pada Kamis (19/11).

Permukiman Israel itu dianggap ilegal oleh komunitas internasional.

Melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Pompeo, kelompok warga AS tersebut mengatakan tanah itu "adalah milik nenek moyang kita yang dicuri kawanmu (Israel)".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami adalah pemilik sah properti dan pemegang sah hak tanah di mana tempat permukiman Israel di Psagot terletak," bunyi surat tersebut.

Pemukiman itu awalnya direbut oleh militer Israel dari penduduk Palestina untuk tujuan keamanan. Namun, tanah itu kemudian diserahkan militer kepada warga Israel.

Mantan Wali Kota Al-Bireh, Abdel Jawwad Saleh, juga turut serta dalam demo tersebut.

Saat diwawancarai, Saleh mengatakan permukiman Israel itu dibangun "di atas lahan milik warga yang berhak atas tanah tersebut". Secara pribadi, Saleh mengaku kehilangan sejumlah lahan akibat pemukiman ilegal Israel di wilayah tersebut.

"Anda (Pompeo) boleh minum anggur dari permukiman ini, tetapi anggur itu adalah darah warga Palestina," kata Saleh seperti dikutip Arab News.

[Gambas:Video CNN]

Pompeo menjadi menlu AS pertama yang mengunjungi wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat, Palestina. Pabrik anggur Psagot juga saat ini masih bersengketa dengan Uni Eropa lantaran menolak memberikan label khusus produk asal daerah pendudukan pada barang-barang dagangannya.

Psagot malah meluncurkan label anggur yang dinamai Pompeo sebagai bentuk penghargaan terhadap menlu tersebut atas pendiriannya terhadap Israel.

Kelompok warga AS di Palestina mengatakan mereka "tidak akan berhenti berupaya menuntut balik" tanah mereka.

Kelompok tersebut juga melabeli Pompeo sebagai "seorang yang tidak pantas menjabat sebagai menteri". Mereka mengatakan akan mencoba jalur hukum untuk meminta pertanggungjawaban atas tindakannya yang mendukung pencurian prorerti pribadi warga AS di luar negeri.

Selain mengunjungi wilayah pendudukan Israel di Palestina, Pompeo juga mengunjungi Dataran Tinggi Golan. Lagi-lagi Pompeo akan menjadi menlu AS pertama yang mengunjungi wilayah sengketa Israel dengan Suriah itu.

Penerbit Palestine Yearbook, Anis F Kassim, mengatakan lawatan Pompeo ke Psagot merupakan "sebuah agresi terhadap hak warga Palestina".

"Dengan mendukung pendudukan ilegal dan sistem apartheid yang dilakukan Israel melalui pembangunan di wilayah bersejarah Palestina, AS mendukung pencurian tanah warga Palestina," kata Kassim.

Direktur Pusat Studi Politik Al-Quds yang berbasis di Amman, Oraib Rantawi, mengatakan lawatan Pompeo ini bisa mendorong AS mengakui aneksasi permukiman Israel secara lebih luas lagi.

Rantawi menganggap kunjungan Pompeo bagian dari hadiah kepada Israel dan warga Yahudi di AS pendukung Trump.

(rds/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER