Meksiko Catat 100 Ribu Kematian karena Covid-19

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Nov 2020 05:20 WIB
Meksiko menjadi negara keempat dengan angka kematian lebih dari 100 ribu orang, setelah AS, Brasil, dan India.
Ilustrasi warga Mexico City. (AP/Eduardo Verdugo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Meksiko mencatat jumlah kematian karena Covid-19 sebanyak 100 ribu orang, menjadikan negaranya salah satu dari empat negara yang menyentuh level ini setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India.

Menurut data AFP per 21 November jumlah kematian Covid-19 di seluruh dunia mencapai 1.360.914 orang sejak pandemi meluas dari China pada Desember 2019. Negara dengan catatan kematian terbanyak adalah AS 259.886 orang, Brasil 168.061 orang, India 131.578 orang, Meksiko 100.104 orang, dan Inggris 54.775 orang.

Meksiko terus mengalami masa sulit mengatasi pandemi. Otoritas kesehatan setempat sudah memperingati sejak Oktober tentang kemunduran dan peningkatan kasus positif berikut jumlah kematian dari berbagai daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kontrol pandemi tidak berjalan mulus di Meksiko. Dari 21 September ke 12 November, pada pekan terakhir periode itu pertumbuhan kasus baru lompat nyaris 50 persen.

Lebih dari 7.600 kasus harian terekam pada 11 November, menjadikannya salah satu tanggal terburuk semasa musim panas, setelah negara merelaksasi lockdown.

CNN melaporkan Meksiko adalah salah satu negara dengan rasio tes Covid-19 yang rendah dibanding negara lainnya di seluruh dunia. Tes di negara ini kerap sangat mahal dan sulit didapat. Meksiko juga dikatakan tidak melakukan tes Covid-19 secara luas.

Salah satu wilayah di Meksiko dengan kasus paling banyak, Mexico City, telah melakukan upaya buat menahan laju penyebaran Covid-19. Walikota Claudia Sheinbaum berulang kali mengatakan akan memaksa kota kembali ke status 'red alert'.

Otoritas Mexico City, diberitakan AFP, telah mengumumkan pada Jumat (20/11), memberlakukan pelarangan penjualan alkohol untuk mendukung penanggulangan menjelang penerapan lockdown.

Pemerintah Meksiko sudah memberlakukan lockdown sejak akhir Maret, kemudian mulai melonggarkannya pada Juni.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER