Jakarta, CNN Indonesia --
Indonesia berencana untuk kembali membuka sekolah tatap muka pada Januari 2021 mendatang. Sebelumnya, beberapa negara juga telah melakukan hal yang sama di tengah pandemi virus corona yang masih melanda dunia.
Ada banyak variabel yang dipertimbangkan sebelum memutuskan hal tersebut, termasuk keselamatan siswa dan guru, pendidikan dan kebutuhan sosial siswa, kebebasan dan kewarasan para orangtua, serta masih banyak lagi.
Mengutip Firstpost, laporan UNICEF pada Agustus lalu menyebut, lebih dari satu miliar siswa harus putus sekolah akibat penutupan kegiatan belajar mengajar tatap muka sebagai efek dari pandemi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa negara yang kembali membuka sekolah seiring keberhasilan mereka menekan laju infeksi Covid-19.
1. Korea Selatan
Korea Selatan kembali membuka sekolah secara bertahap. Dimulai dengan siswa SMA pada 20 Mei, kemudian siswa SMP dan SD menyusul pada 3 Juni. Tapi hanya beberapa hari setelah dibuka, kasus Covid-19 merambah di antara siswa di Seoul dan mendorong ratusan sekolah kembali ditutup atau menunda pembukaan sekolah.
Sementara di sekolah yang masih dibuka, pihak sekolah mengharuskan pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk dan siswa juga diwajibkan memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan.
Beberapa sekolah juga menginstruksikan siswanya untuk masuk pada hari yang berbeda secara bergantian, sementara sisanya masih mengandalkan pembelajaran daring.
Tapi baru-baru ini, Korsel melaporkan lonjakan kasus Covid-19 di atas 300 selama tiga hari berturut-turut. Pada Rabu (25/11), Korsel mencatat 313 kasus, 343 kasus pada Kamis, dan 320 kasus baru pada Jumat.
2. Taiwan
Taiwan merupakan salah satu negara di dunia yang masih membuka sekolah setelah wabah Covid-19 melanda pertama kali pada akhir 2019.
Dikutip dari Taiwan News, sebuah survei yang diunggah oleh wanita Inggris pada 30 Maret di Facebook menemukan bahwa Taiwan adalah satu dari hanya enam negara di dunia yang masih membuka sekolah.
Meski tetap membuka sekolah, Taiwan telah menerapkan beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan suhu rutin dan aturan menggunakan masker.
3. China
China sudah kembali membuka sekolah tatap muka pada akhir Agustus lalu, dimulai dari tingkat sekolah dasar dan menengah yang berlanjut secara bertahap hingga 7 September. Jadwal yang diberlakukan juga berubah-ubah.
China juga membuka kembali Taman Kanak-kanak (TK) pada 8 September, tapi murid tidak diharuskan memakai masker meskipun para staf tetap diharuskan mengenakannya.
Mengutip Xinhua, beberapa kelas di tingkat sekolah dasar dan menengah di Beijing memulai semester baru pada 29 Agustus dengan total 590 ribu siswa.
Di Beijing Bayi School misalnya, terdapat siswa senior yang membimbing siswa junior menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan mengantarnya ke kelas. Di gedung sekolah, terdapat peralatan cuci tangan bebas kontak yang dipasang di setiap lantai.
Selain itu, terdapat pula garis kuning sejauh satu meter dan tanda lainnya yang dilukis di tanah untuk mengingatkan siswa menjaga jarak.
Sekolah juga telah menyiapkan tas hadiah bagi siswa baru yang di dalamnya terdapat masker, handuk kertas yang sudah disterilkan, dan kartu nama.
4. Thailand
Thailand juga telah membuka kembali sekolah tatap muka pada Juli lalu sejak ditutup pada pertengahan Maret. Sekolah dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh hingga memasang bilik darurat untuk jarak sosial di ruang kelas.
Mengutip Bangkok Post, di sekolah Sam Khok, sekitar 50 kilometer sebelah utara Bangkok misalnya, hampir 5 ribu siswa diminta melakukan karantina mandiri di rumah selama 15 hari sebelum sekolah dibuka sebagai wujud pencegahan ekstra.
 Ilustrasi. Thailand memberlakukan protokol kesehatan yang ketat saat membuka kembali sekolah tatap muka di tengah pandemi. (AP/Sakchai Lalit) |
Siswa juga akan diperiksa suhu tubuhnya yang secara otomatis akan diberitahukan kepada wali murid.
Di kelas, pihak sekolah telah menyulap kotak kardus menjadi partisi untuk memastikan jarak sosial antar-meja.
Mengutip Bloomberg, Menteri Pendidikan Thailand, Nataphol Teepsuwan pada Agustus mengatakan, semua sekolah akan diizinkan beroperasi tanpa batasan kapasitas atau aturan jarak sosial. Pusat Covid-19 negara pun telah menyetujui pelonggaran aturan tersebut.