Relasi India dan China kembali diuji menyusul langkah New Delhi yang lagi-lagi memblokir puluhan aplikasi asal Tiongkok.
Setelah memblokir sekitar 200 aplikasi China termasuk TikTok dan WeChat sejak Juli lalu, India kini memblokir dan meminta warganya menghapus 43 aplikasi Negeri Tirai Bambu seperti situs streaming Taobao Live, aplikasi pencari kerja DingTalk, dan e-Commerce AliExpress milik raksasa Alibaba Group.
Pemblokiran ini bermula dari ketegangan kedua negara yang terjadi di perbatasan pada Juni lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentara China dan India terlibat bentrokan berdarah di Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control/LAC) atau perbatasan kedua negara di Lembah Galwan, daerah Aksai-Chin-Ladakh sekitar pegunungan Himalaya yang menjadi sengketa kedua negara.
Bentrokan bermula ketika China menyebut tiga tentara India melewati perbatasan LAC sekitar pertengahan Juni lalu.
China menyebut bahwa tentara India melintasi area perbatasan hingga dua kali pada Senin (15/6).
Beijing menuturkan tentara India melakukan provokasi dan menyerang tentara China hingga mengakibatkan bentrokan fisik yang tidak terhindarkan antara pasukan di daerah perbatasan.
Sementara itu, India mengklaim 20 tentaranya tewas dalam bentrokan selama dua hari itu.
Pada hari pertama saat bentrokan terjadi, India melaporkan tiga tentara tewas. Namun sehari kemudian, jumlah tentara yang tewas bertambah 17.
Di sisi lain, China tak menyebutkan jumlah pasukan mereka yang menjadi korban dalam bentrokan tersebut.
Sejak itu, kedua negara berupaya menyelesaikan konflik di perbatasan dengan jalur diplomasi. Pejabat tinggi kedua negara pun saling bertemu untuk meredam konflik.
Meski begitu, ketegangan dan perlombaan senjata terus berlanjut. Kedua negara terus saling mengerahkan pasukan dan sejumlah alat utama sistem pertahanan ke perbatasan.
Konflik di perbatasan itu pun menyulut sentimen negatif dari masyarakat kedua negara. Di India, sekelompok warga membakar bendera China dan foto Presiden Xi Jinping.
Ketegangan kembali terjadi pada September lalu. Militer India dan China saling menuduh telah melontarkan tembakan dan melintasi perbatasan.
Hal itu memicu pengerahan puluhan ribu pasukan dari kedua negara ke perbatasan yang terletak di ketinggian lebih dari 4 ribu meter itu.
Di bulan yang sama, militer India menuduh tentara China menculik lima warga sipilnya di Ladakh Utara dekat perbatasan yang disengketakan. Tuduhan itu dilayangkan India setelah kelima orang tersebut hilang.
Sengketa perbatasan di Himalaya antara China dan India memang menjadi batu ganjalan relasi kedua negara selama ini. Kedua negara saling klaim kendali atas wilayah tersebut sejak medio 1960-an.
Awalnya, kedua negara sempat terlibat perang singkat pada 1962. Kala itu, China mengambil alih wilayah perbatasan tersebut dari India.
Sejak saat itu, ketegangan tak pernah hilang dari perbatasan antara China-India. Namun, bentrokan besar yang melibatkan senjata terakhir kali terjadi pada 1975.
Bentrokan pada Juni lalu menjadi konflik pertama yang paling mematikan antara angkatan bersenjata kedua negara di perbatasan sejak 1975.
(rds/dea)