Laporan terbaru mengungkapkan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh tewas terbunuh setelah ditembak menggunakan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh dari sebuah mobil.
Hal itu dilaporkan oleh kantor berita semi-resmi, Fars pada Minggu (29/11).
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei dan lainnya berjanji untuk membalas dendam atas pembunuhan Mohsen. Ia menuding Israel sebagai pihak yang berada di balik pembunuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mohsen Fakhrizadeh dibunuh oleh musuh yang menindas. Ilmuwan langka ini kehilangan nyawanya karena karya ilmiahnya yang luar biasa. Dia kehilangan nyawanya untuk Tuhan dan pemimpin tertinggi," cuit Khamenei di Twitter.
Namun terdapat laporan yang bertentangan dari kantor berita Iran tentang bagaimana serangan itu terjadi.
Satu laporan yang diterbitkan oleh Fars News seperti mengutip CNN melaporkan, Mohsen dan istrinya sedang bepergian pada Jumat (27/11) menggunakan mobil antipeluru diiringi tiga kendaraan personel keamanan. Ketika Mohsen mendengar suara peluru mengenai kendaraan, dia keluar dari mobil untuk mengecek apa yang sedang terjadi.
Ketika dia keluar dari mobil, senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh melepaskan tembakan dari mobil yang berhenti sekitar 150 meter dari mobil yang ditumpangi Mohsen.
Mohsen dikabarkan ditembak setidaknya tiga kali dan pengawalnya juga ikut tertembak. Setelah itu, mobil yang ditumpanginya pun meledak.
Fars News juga melaporkan bahwa serangan itu berlangsung dalam waktu singkat yakni selama tiga menit.
Tapi CNN tidak dapat mengonfirmasi secara independen versi kejadian yang dilaporkan oleh Fars News.
Sementara itu, kantor berita semi-resmi mahasiswa Iran, ISNA, juga melaporkan bahwa mobil Mohsen terkena tembakan, diikuti oleh ledakan dan rentetan tembakan lainnya. ISNA mengutip keterangan Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami.
"Berdasarkan laporan yang diterima dari anggota detail keamanannya, kendaraan Fakhrizadeh awalnya menjadi sasaran tembakan, setelah itu sebuah kendaraan Nissan yang sarat dengan bahan peledak diledakkan di dekat mereka ketika tembakan, yang menargetkan kendaraan mereka, terus berlanjut," kata Hatami.
Selain Fars News dan ISNA, televisi pemerintah Iran, IRIB, melaporkan terjadi ledakan terlebih dahulu lalu diikuti oleh tembakan dari penyerang.
Dilansir CNN, kantor berita republik Islam yang dikelola pemerintah pada Minggu melaporkan bahwa Kepala Dewan Strategis Iran untuk Hubungan Luar Negeri Seyed Kamal Kharrazi membandingkan pembunuhan itu dengan pembunuhan Pemimpin Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam, Qasem Soleimani. Dia tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat pada Januari di Irak.
"Tidak diragukan lagi, Republik Islam Iran akan memberikan jawaban yang diperhitungkan dan tegas kepada para penjahat yang mengambil Martir Fakhrizadeh," kata Kharrazi.
Mohsen merupakan kepala pusat penelitian teknologi baru di Garda Revolusi elite dan tokoh terkemuka dalam program nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengutuk tindakan teror tersebut dan mengatakan bahwa serangan itu menunjukkan "indikasi serius atas peran Israel".
Presiden Iran Hassan Rouhani juga termasuk di antara banyak pemimpin Iran yang menyalahkan Israel dan menjanjikan pembalasan. Dia mengatakan pembunuhan itu dilakukan oleh "tangan-tangan kotor penindas, sejalan dengan rezim Zionis yang tidak sah".
Meski demikian, Iran tidak memberikan bukti keterlibatan Israel. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak berkomentar.
Hanya saja Menteri Urusan Pemukiman Israel Tzachi Hanegbi mengatakan kepada Channel 12 news bahwa dia "tidak tahu" siapa yang membunuh Mohsen.
Dalam berbagai laporan, Departemen Luar Negeri AS dan Badan Energi Atom Internasional mengatakan Mohsen memiliki wawasan mendalam tentang kemampuan nuklir Iran. Pada 2018, Netanyahu mengatakan Mohsen adalah kepala proyek Amad, yakni proyek senjata nuklir rahasia.
"Ingat nama itu, Fakhrizadeh," kata Netanyahu kepada jurnalis kala itu.
Fars News melaporkan jenazah Mohsen dibawa ke kuil Imam Reza, salah satu pusat keagamaan terpenting bagi Syiah, di Masyhad. Setelah proses doa jenazahnya kemudian akan dibawa ke Teheran sebelum dimakamkan pada Senin.
(ans/evn)