Jepang hingga Saudi Gratiskan Vaksin Corona Bagi Warga

CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2020 11:20 WIB
Sejumlah negara termasuk Jepang, Hong Kong, Belgia, dan Arab Saudi berencana menggratiskan vaksin corona bagi warganya.
Foto: Philip FONG / AFP

Belgia

Pada pertengahan November, pemerintah Belgia mengungkap rencana untuk menggratiskan vaksin Covid-19 bagi sekitar 70 persen penduduk atau sekitar 8 juta orang. Belgia memiliki populasi 11,5 juta.

Menteri Kesehatan Belgia Frank Vandenbroucke mengatakan pemerintah pusat dan regional telah membuat konferensi kesehatan antar kementerian dan memutuskan untuk tidak mewajibkan vaksin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuannya untuk memvaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi. Kelompok prioritas akan ditentukan berdasarkan opini ilmiah dan debat sosial. Vaksinasi gratis untuk setiap warga negara yang menerimanya," kata Vandenbroucke seperti mengutip AFP.

Belgia mengharapkan vaksin pertama akan mulai diberikan pada awal tahun depan.Sebelumnya negara tersebut telah menandatangani kontrak dengan perusahaan farmasi Jerman, CureVac untuk pemesanan vaksin Covid-19.

Kantor berita nasional Belgia melaporkan, sejauh ini Brussel telah mendaftar sebagai pemesan 7,7 juta dosis vaksin AstraZeneca dan 5,5 juta vaksin buatan Johnson & Johnson.

Badan Obat-obatan Eropa menyatakan distribusi vaksin corona di negara-negara Uni Eropa hanya akan dilanjutkan setelah dianggap aman dan efektif.

Arab Saudi

Menyusul Belgia, Pada akhir November, Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga berencana menggratiskan vaksin virus corona bagi 70 persen penduduk dan warga asing yang belum terinfeksi.

Pemerintah Saudi berharap proses suntik vaksinasi akan mencapai target pada akhir 2021.

"Mereka yang belum dinyatakan positif Covid-19 akan diberi prioritas vaksinasi dalam beberapa bulan mendatang," kata Direktur Jenderal Pencegahan Penyakit Kemenkes Saudi, dr. Abdullah Asiri, seperti dilansirArab News, Selasa (24/11).

Akan tetapi, batas terendah usia yang boleh melakukan vaksinasi adalah 16 tahun. Untuk kalangan di bawah usia itu harus menjalani pemeriksaan terlebih dulu untuk memastikan apakah mereka memerlukan vaksinasi.

Asiri mengatakan pemerintah akan mengumumkan secara langsung jadwal kedatangan vaksin virus corona dalam beberapa pekan mendatang.

"Kerajaan akan berupaya menempuh dua jalur untuk mendapatkan vaksin, yaitu melalui COVAX, di mana G20 berperan dalam pembentukannya dan pendanaan," ujar Asiri.

"Arab Saudi akan mendapatkan vaksin dalam jumlah besar melalui fasilitas itu, dan kedua adalah mengontak langsung para perusahaan farmasi besar untuk menutupi jumlah yang tidak bisa diberikan oleh COVAX," lanjut Asiri.

COVAX adalah sebuah bentuk perkumpulan di tingkat dunia yang bertujuan untuk bekerja sama dengan para perusahaan pembuat vaksin untuk bisa menyediakan vaksin Covid-19 yang aman, efektif, serta mendapat lisensi dan persetujuan, bagi seluruh negara di dunia.

"Maka dari itu, vaksin yang akan didapatkan tahun ini mungkin jumlahnya tidak banyak dan akan berdampak terhadap proyeksi pandemi yang diperkirakan masih akan terjadi sebelum pertengahan 2021," lanjut Asiri.

Asisten Juru Bicara Menteri Kesehatan Saudi, dr. Muhammad Al-Abd Al-Aly, mengatakan mereka hanya akan menyediakan vaksin Covid-19 yang terbukti efektif melawan virus, tidak mempunyai efek samping dan disetujui oleh lembaga yang berwenang menerbitkan lisensi.

(evn/ans/evn)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER