Jepang Marah Rusia Sebar Sistem Rudal S-300 ke Pulau Sengketa

CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2020 00:45 WIB
Pemerintah Jepang melayangkan protes kepada Rusia atas penyebaran sistem rudal permukaan-ke-udara S-300V4 di Kepulauan Kurile.
Ilustrasi sistem rudal Rusia. (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Jepang melayangkan protes kepada Rusia atas penyebaran sistem rudal permukaan-ke-udara S-300V4 di Kepulauan Kurile.

"Pengerahan itu berkontribusi pada pembangunan militer Rusia di Wilayah Utara dan bertentangan dengan posisi negara kami bahwa pulau-pulau itu adalah wilayah yang melekat pada kami,"kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato dalam konferensi pers, Rabu (2/12).

Protes tersebut diajukan melalui saluran diplomatik pada Selasa. Dia mengatakan penyebaran rudal di Pulau Etoforu "tidak dapat ditoleransi."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Etorofu adalah salah satu dari empat pulau yang disengketakan, disebut dan diklaim sebagai Wilayah Utara oleh Jepang dan juga dikelola oleh Rusia, yang menyebutnya sebagai Kuril Selatan.

"Kami akan terus mengamati dengan penuh minat gerakan militer Rusia di Timur Jauh, termasuk Wilayah Utara, dan dampak militer pada aspek keamanan," kata Kato seperti dilansir dari The Mainichi.

Militer Rusia pada Selasa (1/12) mengumumkan penyebaran rudal pertahanan udara canggih S-300V4 ke pulau yang diklaim oleh Jepang.

Stasiun TV Kementerian Pertahanan Rusia, Zvezda, melaporkan bahwa sistem rudal pertahanan udara tersebut dikerahkan di Iturup, salah satu dari empat Kepulauan Kurile paling selatan.


"Sistem rudal anti-pesawat jarak pendek sudah bertugas di pulau Iturup di wilayah Sakhalin. Sekarang 'artileri berat' pertahanan udara telah tiba, yang disebut sistem pertahanan udara besar: S-300V4," kata Kemhan Rusia seperti dikutip dari News Europe.

Uni Soviet merebut pulau-pulau itu pada akhir Perang Dunia II dan perselisihan atas wilayah tersebut telah membuat hubungan antar kedua negara tegang selama bertahun-tahun.

Jepang menyebut pulau-pulau itu sebagai Teritorial Utara, sementara Rusia menyebutnya sebagai Kuril.


Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato pada Rabu mengatakan bahwa negara telah mengajukan protes setelah langkah yang dilakukan oleh Rusia.

Sebelumnya, Rusia mengatakan pada Oktober bahwa pihaknya berencana untuk menggunakan sistem rudal di pulau-pulau itu untuk pertama kalinya, tapi langkah itu akan menjadi bagian dari latihan militer dan bukan untuk tugas tempur.

(ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER