Sebanyak 80 warga Indonesia yang menjadi pekerja migran di Muscat bakal dipulangkan melalui program amnesti dari Pemerintah Oman pada Selasa (8/12).
Kedutaan Besar RI di Muscat, bakal membantu memulangkan para WNI itu. Menurut mereka, program amnesti memberi kesempatan bagi para WNI yang menghadapi permasalahan ketenagakerjaan dan keimigrasian di Oman.
Ke-80 WNI tersebut merupakan rombongan gelombang pertama yang akan diberangkatkan lebih awal pada Selasa besok, terdiri dari 66 orang yang tiketnya dibantu oleh Kementerian Luar Negeri, dan 14 WNI lainnya yang pulang secara mandiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencana kepulangan tanggal 8 Desember pukul 16.50 waktu Oman," kata Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler 1 KBRI Muscat, Hari Yulianto, melalui keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (7/12).
KBRI menemukan beberapa kasus seperti WNI yang melahirkan anak hasil pernikahan dengan warga asing di kota Salalah dan jumlahnya cukup banyak. Hal itu menimbulkan masalah bagi status kewarganegaraan sang anak dan hak-hak keperdataan dari WNI itu.
"Langkah ke depan, KBRI akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM terkait kasus-kasus kewarganegaraan dan konseling WNI bermasalah tersebut," lanjut keterangan KBRI Muscat.
Pendaftaran program amnesti Pemerintah Oman berlangsung tiga hari sejak 3-5 Desember.
"Pendaftaran hari ketiga dilakukan mengingat antusias PMI di Salalah untuk mengikuti program amnesti di samping melakukan perpanjangan paspor dan konsultasi kekonsuleran KBRI Muscat," lanjut keterangan itu.
Hingga hari ketiga, jumlah pendaftar yang tercatat mencapai 135 orang, sementara yang sudah diverifikasi oleh Kementerian Perburuhan Oman berjumlah 80 orang.
Dilansir dari situs Kemlu RI, KBRI Muscat memperkirakan akan terdapat 150 orang pendaftar dan semuanya dapat segera diverifikasi dan kembali ke tanah air.
Pemerintah Indonesia, khususnya Direktorat Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, telah menyediakan tiket pemulangan gratis bagi 150 WNI yang menghadapi masalah di Oman yang akan dilakukan secara bergelombang.
(ans/ayp)