Palestina Bakal Dapat Bantuan 4 Juta Vaksin Corona Rusia

CNN Indonesia
Minggu, 13 Des 2020 19:50 WIB
Palestina bakal menerima bantuan empat juta dosis vaksin virus corona dari Rusia pada Januari 2021.
Ilustrasi penduduk Jalur Gaza, Palestina, mengenakan masker di tengah pandemi. (AFP/MOHAMMED ABED)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan mereka dijanjikan akan menerima bantuan empat juta dosis vaksin virus corona (Covid-19) dari Rusia pada Januari 2021.

Seperti dilansir surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, Minggu (13/12), untuk tahap awal Otoritas Palestina bakal menerima 150 ribu dosis vaksin Covid-19 dari Rusia.

Nantinya vaksin itu akan diutamakan untuk diberikan kepada tenaga kesehatan, aparat keamanan dan jurnalis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, jumlah kasus Covid-19 di Palestina melebihi 74 ribu orang. Tercatat ada 700 pasien meninggal di Tepi Barat dan 150 orang meninggal di Jalur Gaza.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga akhirnya mengirimkan bantuan alat tes (Covid-19) ke Jalur Gaza, setelah pemerintah yang dikuasai Hamas menyatakan kekurangan peralatan itu.

WHO mengirim 20 ribu alat uji Covid-19 ke Jalur Gaza. Namun, persediaan itu dilaporkan hanya cukup untuk delapan hari.

Akibat kekurangan alat tes itu, satu-satunya laboratorium di Jalur Gaza yang mampu melakukan tes Covid-19 sempat berhenti beroperasi.

Menurut pejabat senior Hamas, Bassem Naim, biasanya mereka menggelar 2.500 sampai 3.000 tes Covid-19 per hari, dengan biaya yang dikeluarkan sekitar Rp1.06 miliar sampai Rp1.4 miliar.

Kekurangan alat uji juga dipicu oleh blokade yang dilakukan Israel dan Mesir di perbatasan, sejak Hamas menguasai daerah itu pada 2007 silam.

Hamas sejak pekan lalu menyatakan menerapkan penguncian wilayah hingga 11 Desember mendatang, untuk mencegah penyebaran virus corona. Mereka juga menutup seluruh sekolah, kampus, taman kanak-kanak hingga masjid supaya Covid-19 tidak semakin menyebar.

Menurut para tenaga medis setempat, mereka sebentar lagi tidak akan mampu menangani pasien Covid-19 karena kekurangan tempat tidur di ruang gawat darurat dan ventilator.

(yedioth ahronoth/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER