Petinggi Hamas di Jalur Gaza Terinfeksi Virus Corona

CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2020 19:05 WIB
Kepala Biro Politik Hamas di Jalur Gaza, Palestina, Yahya Sinwar, terinfeksi virus corona (Covid-19).
Kepala Biro Politik Hamas di Jalur Gaza, Palestina, Yahya Sinwar. (AFP/MOHAMMED ABED)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Biro Politik Hamas di Jalur Gaza, Palestina, Yahya Sinwar, terinfeksi virus corona (Covid-19).

Kabar itu dibenarkan oleh oleh juru bicara Hamas, Hazem Qassem, seperti dilansir AFP, Senin (7/12).

"Kepala Biro Politik Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, terinfeksi virus corona. Secara umum kondisi kesehatannya baik. Dia bekerja seperti biasa, tetapi dalam isolasi," kata Qassem.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sinwar adalah salah satu tokoh organisasi pergerakan Palestina Hamas yang terinfeksi Covid-19.

Pejabat Hamas lainnya, Saleh al-Arouri, juga dilaporkan terinfeksi Covid-19.

Pada November lalu, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sekaligus juru runding Palestina, Saeb Erekat, meninggal akibat komplikasi Covid-19.

Kondisi sistem kesehatan di Jalur Gaza di tengah pandemi virus corona sangat mengkhawatirkan. Penyebabnya adalah blokade yang dilakukan oleh Israel dan Mesir membuat tenaga medis kekurangan peralatan dan obat-obatan untuk menghadapi pandemi dan merawat pasien.

Bahkan menurut para tenaga medis setempat, mereka sebentar lagi tidak akan mampu menangani pasien Covid-19 karena kekurangan tempat tidur di ruang gawat darurat dan ventilator.

Akibat jumlah kasus yang terus bertambah, pemerintah Gaza memutuskan menutup sementara sejumlah sekolah dan masjid.

Mereka juga memberlakukan jam malam untuk menekan penyebaran Covid-19.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jalur Gaza, Eyad al-Bozom, menyatakan langkah itu diambil supaya pemerintah bisa mengendalikan kasus Covid-19.

Sejumlah tempat usaha seperti apotek diperbolehkan buka. Restoran hanya diizinkan melayani pesanan antar atau dibungkus.

Blokade Israel dan Mesir juga semakin menyulitkan dua juta penduduk Jalur Gaza. Selain kekurangan obat-obatan, hal itu juga memicu krisis ekonomi hingga menyebabkan inflasi tak terkendali.

(afp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER