Kapal Tanker Singapura Meledak di Lepas Pantai Arab Saudi

CNN Indonesia
Senin, 14 Des 2020 12:50 WIB
Sebuah kapal tanker berbendera Singapura meledak pada Minggu (13/12) di lepas pantai Arab Saudi. Belum diketahui penyebabnya, tidak ada laporan korban luka.
Ilustrasi ledakan kapal. (Foto: Istockphoto/ DKosig)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah ledakan dilaporkan menimpa sebuah kapal di lepas pantai Jeddah, Arab Saudi pada Senin (14/12). Pihak berwenang tidak memberikan informasi rinci mengenai ledakan di Laut Merah tersebut.

Pihak kerajaan juga tidak segera membenarkan ledakan tersebut.

Operasi Perdagangan Laut Inggris, sebuah organisasi di bawah angkatan laut kerajaan Inggris mengatakan ledakan itu terjadi pada Minggu (13/12), tanpa merinci lebih lanjut. Mereka mendesak kapal yang melintasi daerah tersebut untuk berhati-hati dan mengatakan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, perusahaan intelijen maritim, Dryad Global juga melaporkan ledakan serupa.

Dryad Global mengatakan jika Houthi berada di balik ledakan tersebut sebagai upaya perubahan mendasar dalam hal kemampuan penargetan. Media pemerintah Arab Saudi membantah terjadinya ledakan. Arman ke-5 Angkatan Laut AS yang berpatroli di Timur Tengah tidak menanggapi komentar terkait ledakan tersebut.

Laporan AFP mengungkapkan mengutip "sumber eksternal" mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang menghantam sebuah kapal tanker minyak berbendera Singapura.

"BW Rhine telah dihantam dari sumber eksternal saat bertugas di Jeddah, menyebabkan ledakan dan kebakaran di atas kapal," kata perusahaan pelayaran yang berbasis di Singapura Hafnia dalam sebuah pernyataan, Senin (14/12).

Mengutip Associated Press, berdasarkan koordinat UKMTO, ledakan diketahui terjadi di barat daya pelabuhan Jeddah. Situs pelacak kapal MarineTraffic.com mengungkap di titik tersebut diketahui ada dua kapal tanker minyak yakni Desert Rose dan Al Amal Al Saudi. Pemilik kedua kapal tersebut tidak dapat dihubungi untuk dimintai konfirmasi.

Pihak Hafnia menambahkan bahwa tidak ada korban luka dalam insiden itu.

Laporan awal yang dirilis juga tidak mengungkap penyebab terjadinya ledakan. Ledakan ini terjadi setelah bulan lalu muncul serangan ranjau hingga merusak kapal tanker di lepas pantai Arab Saudi. Saat itu pihak berwenang menyalahkan kelompok pemberontok Houthi sebagai pelaku serangan ranjau.

Houthi yang didukung Iran di Yaman selama ini menggunakan ranjau laut untuk melawan koalisi pimpinan Saudi. Terkait ledakan pada Minggu dan bulan lalu, Houthi sejauh ini belum berkomentar.

Laut Merah menjadi jalur pengiriman penting untuk kargo dan pasokan energi global. Aktivitas penambangan apa pun di daerah itu berbahaya bagi Arab Saudi dan dunia karena bisa mengakibatkan air masuk hingga terbawa arus dan memengaruhi perubahan musim.

(ap/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER