Pemerintah China mengakui mereka menangkap seorang warganya, Haze Fan, yang bekerja sebagai asisten di media massa khusus ekonomi, Bloomberg, karena dicurigai menjadi mata-mata.
"Sejauh yang saya tahu, warga China yang bernama Fan dicurigai terlibat kegiatan kriminal yang membahayakan keamanan nasional China, dan baru-baru ini ditahan oleh Biro Keamanan Nasional Beijing sesuai hukum yang berlaku," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, dalam jumpa pers seperti dilansir Associated Press, Senin (14/12).
Menurut Wang, kasus yang melibatkan Fan sedang dalam penyelidikan. Dia menjamin aparat keamanan tetap memenuhi hak-hak dan kepentingan Fan selama proses penyelidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bloomberg melaporkan hilang kontak dengan Fan sejak 7 Desember lalu. Mereka baru dikabari bahwa Fan ditangkap setelah berkali-kali mengontak sejumlah lembaga pemerintahan China dan Kedutaan Besar China di Washington D.C.
China hanya mengizinkan warga mereka untuk bekerja di kantor berita asing sebagai penerjemah, peneliti dan asisten, dan dilarang menjadi wartawan.
Sejumlah media massa di China hampir seluruhnya milik pemerintah dan sangat diawasi. Mereka juga menjadi salah satu negara yang kerap memenjarakan jurnalis.
Persatuan jurnalis asing di Beijing bereaksi terhadap penangkapan Fan dengan menerbitkan pernyataan sikap menyatakan prihatin atas kejadian itu.
(ap/ayp)