PM Jepang Dikritik usai Makan Malam Bareng Seleb saat Pandemi

CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2020 17:57 WIB
PM Jepang, Yoshihide Suga, dikritik akibat menghadiri makan malam bersama selebriti di tengah pandemi.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga. (AP/Charly Triballeau)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, dikritik setelah menghadiri jamuan makan malam bersama sejumlah selebriti setempat di tengah masa pandemi virus corona (Covid-19).

Padahal Suga memerintahkan penduduk Negeri Sakura untuk tidak bepergian jika tidak ada urusan mendesak, guna menghindari penularan Covid-19. Pemerintah Jepang juga membatasi kerumunan tidak boleh dihadiri lebih dari lima orang untuk mencegah infeksi.

Akibatnya, dia dikritik oleh kelompok oposisi di parlemen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir The Asahi Shinbun, Kamis (17/12), Suga menghadiri jamuan makan malam di sebuah restoran steak mewah di Distrik Ginza, Tokyo, pada 14 Desember malam waktu setempat.

Kegiatan itu dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokratik Liberal (LDP), Toshihiro Nikai, sejumlah pimpinan faksi di LDP, serta seorang anggota parlemen senior. Mereka semua berusia di atas 70 tahun, yang merupakan kelompok umur yang rentan jika terpapar Covid-19, seperti dilansir Japan Times.

Dalam acara itu turut hadir sejumlah selebritis dan Kepala Fukuoka SoftBank Hawks yang juga mantan atlet bisbol, Sadaharu Oh.

Jamuan makan malam yang dihadiri Suga direkam oleh kamera dari mulai kedatangan hingga dia meninggalkan lokasi.

Pemimpin mitra koalisi Komeito, Natsuo Yamaguchi, menyatakan kegiatan jamuan yang dihadiri oleh Suga memberi kesan negatif terhadap para penduduk terkait upaya melawan Covid-19.

"Saya ingin dia (Suga) memikirkan hal itu sejak saat ini," kata Yamaguchi.

Sekjen Partai Partai Demokratik Konstitusi Jepang, Tetsuro Fukuyama, bahkan menyebut Suga bersikap tidak bertanggung jawab dengan menghadiri jamuan itu.

"Terkait pesta jamuan makan malam, politikus seharusnya melaksanakan protokol pencegahan dan menahan diri untuk menghadiri kegiatan seperti itu sebanyak mungkin. Seharusnya perdana menteri bisa menjadi panutan," kata Fukuyama.

Kepala Sekretaris Kabinet, Katsunobu Kato, pasang badan dengan menyatakan Suga mau menerima undangan jamuan itu karena sudah dipastikan menerapkan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak dan dalam satu meja tidak diisi lebih dari lima orang.

Suga lantas menyatakan penyesalan karena keputusannya menghadiri jamuan itu menimbulkan dampak yang buruk. Namun, dia tetap berkeras kegiatan itu menerapkan protokol kesehatan.

"Ada cukup jarak dengan orang lain. Namun, saya ingin berkaca dari fakta bahwa hal itu menimbulkan kesan yang buruk," kata Suga.

Tepat sebelum menghadiri jamuan itu, Suga menyatakan pemerintah memutuskan menunda sementara promosi wisata di seluruh Jepang mulai 28 Desember sampai 11 Januari 2021 mendatang. Alasannya adalah untuk berupaya semaksimal mungkin menekan penyebaran infeksi supaya tidak membebani rumah sakit, dan supaya masyarakat tidak bepergian untuk merayakan pergantian tahun.

(japan times/the asahi shinbun/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER