Setidaknya dua nyawa melayang dan ratusan orang mengungsi akibat hujan deras yang menyebabkan banjir dan longsor di Filipina pada Sabtu (19/12).
Perwakilan dari Kepolisian Leyte, Racquel Hernandez, mengatakan kepada AFP bahwa kedua perempuan lanjut usia itu ditemukan tak bernyawa tertimpa longsor di daerah Mahplag.
Tak hanya itu, petugas juga menemukan seorang anak laki-laki tertimpa reruntuhan rumahnya. Kini, bocah tersebut sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kawasan Cebu juga mengalami cuaca buruk. Wali Kota Lapu-Lapu, Junard Chan, mengatakan bahwa gelombang pasang mulai menghantam pesisir kota itu sejak Jumat (18/12) malam.
Akibat gelombang tersebut, puluhan rumah tersapu banjir dan menyebabkan 290 orang kehilangan tempat tinggal.
Chan kemudian mengunggah sejumlah foto yang memperlihatkan tumpukan kayu dan bambu terseret hingga ke dekat perumahan.
Lihat juga:Korban Tewas Topan Vamco Filipina Bertambah |
Badan Manajemen dan Pengendalian Risiko Bencana Nasional Filipina kemudian meminta 1.500 orang yang tinggal di dekat pusat bencana untuk mengungsi.
Ini bukan bencana baru bagi Filipina. Negara pimpinan Presiden Rodrigo Duterte itu memang sudah biasa dihantam topan dan badai tiap tahun.
Beberapa bulan belakangan, Filipina juga diterjang topan yang menewaskan total 148 orang dan menghancurkan ratusan rumah.
(has)