Gajah Sinterklas Rayakan Natal di Thailand

CNN Indonesia
Jumat, 25 Des 2020 13:12 WIB
Gajah sinterklas sudah bertahun-tahun ikut merayakan Natal di Thailand. Tahun ini, para gajah ikut memakai masker dalam rangka kampanye pencegahan Covid-19.
Gajah sinterklas ikut berkampanye untuk mencegah penularan Covid-19. (AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Empat ekor gajah berpakaian sinterklas muncul di sebuah sekolah di Ayutthaya, Thailand, lengkap dengan masker besar sebagai kampanye pencegahan virus corona Covid-19.

Keempat gajah itu bernama Sri Mongkon (14), Sri Raya (6), Peter (15), dan King Kaew (18), mereka menggunakan belalainya untuk membawa keranjang yang berisi masker untuk dibagikan kepada anak-anak dan pengendara motor di luar sekolah Jirasat Wittaya. Anak-anak sekolah tampak bersemangat menyanyikan lagu Natal dan berbaris berfoto dengan gajah.

Aksi gajah merayakan Natal sebenarnya sudah menjadi tradisi tahunan di Thailand. Namun kali ini, gajah ikut serta mengampanyekan siaga Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini luar biasa untuk anak-anak. Ini memadukan dua budaya. Ini bukan hanya tentang Sinterklas. Budaya Thailand berbasis di sekitar gajah," ujar seorang guru, Brett Baxter.

Ayutthaya dianggap sebagai tempat kelahiran komunitas Katolik kerajaan. Tiga abad lalu, misionaris Katolik Eropa membangun gereja di tepi Sungai Chao Phraya.

A student (L) looks up at an elephant (R) from the Ayutthaya Elephant Palace, dressed in a Santa Claus costume and wearing a face mask, as it holds out a basket containing face masks outside the Jirasat Wittaya School in the central Thai province of Ayutthaya on December 23, 2020. (Photo by Lillian SUWANRUMPHA / AFP)(AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA)

Pengelola Istana Gajah Ayutthaya, Ittipan Paolamai, mengatakan kunjungan gajah ke sekolah tersebut sudah berlangsung selama 17 tahun.

"Tahun ini, karena pandemi dan wabah baru-baru ini, kami menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan kesadaran publik tentang penyebaran Covid-19," ujarnya kepada AFP.

Kendati demikian, tidak semua orang setuju dengan ide tersebut.

Seorang dokter hewan satwa liar dan penasehat untuk Perlindungan Satwa Dunia, Jan Schmidt-Burbach, mengatakan membawa gajah ke sekolah "untuk aksi publik semacam ini cukup dipertanyakan dan tidak dapat diterima".

"Anak-anak akan menganggap gajah sebagai penghibur dan badut daripada hewan liar secara biologis," kata Burbach kepada AFP.

Dia menambahkan pengalaman itu dapat membuat hewan stres dan selalu ada potensi kecelakaan.

"Pawang gajah harus memastikan dia bisa mengendalikan gajah... Gajah bisa lepas kendali dan melukai bahkan terkadang membunuh orang," sambungnya.

Tapi Ittipan mengatakan kepada AFP bahwa gajah-gajah itu terlatih dan dirawat dengan baik.

"Saya tidak melihat ini sebagai eksploitasi atau penyiksaan. Kami telah memiliki gajah di provinsi kami untuk pariwisata dan kesadaran sosial sejak lama. Jadi bukan masalah besar melakukan aktivitas dengan mereka seperti pagi ini," kata Ittipan.

"Gajah selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup Thailand," pungkasnya.

Sementara itu, Thailand dianggap berhasil menekan angka Covid-19. Hingga Jumat (25/12), terdapat total 5.910 kasus Covid-19 di Thailand, dengan kematian 60 orang.

(ans/stu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER