1.000 Orang di Klaster Pasar Ikan Thailand Positif Corona

CNN Indonesia
Selasa, 22 Des 2020 22:18 WIB
Sekitar lebih dari 1.000 kasus positif Covid-19 terkait dengan klaster pasar ikan di Provinsi Samut Sakhon, Thailand.
Klaster pasar ikan Thailand telah melaporkan lebih dari 1.000 kasus corona. (Foto: AP/Jerry Harmer)
Jakarta, CNN Indonesia --

Thailand melaporkan lebih dari 1.000 kasus positif Covid-19 yang terkait dengan klaster pasar ikan. Pihak berwenang mengatakan saat ini tengah mempertimbangkan apakah perlu memperluas penguncian (lockdown).

Hingga Selasa (22/12) pagi dilaporkan ada 1.063 kasus positif dari total 6.156 orang yang menjalani tes. Jumlah tersebut sejauh ini lebih besar dibandingkan gelombang pertama dengan total 4.300 kasus.

Gubernur Samut Sakhon Veerasak Vijitsaengsri mengatakan tingkat infeksi yang terkait dengan klaster pasar ikan mencapai 27,91 persen, turun dari sebelumnya 40 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat cahaya di ujung terowong [seiring dengan menurunnya tingkat infeksi]," kata Veerasak

Mayoritas kasus baru menginfeksi pekerja dari Myanmar yang bekerja di kapal udang dan pabrik pemrosesan makanan laut yang bernilai miliaran dolar.

Koordinator Jaringan Hak Pekerja Migran, Suthasinee Bik mengatakan jika para pekerja Myanmar yang positif Covid-19 saat ini merasa cemas dan stres karena harus melakukan karantina.

"Mereka ingin orang yang telah terinfeksi dipisahkan dari orang lain. Itu daerah yang sangat padat," kata Suthasinee kepada AFP.

Kelompok hak asasi manusia melaporkan kekhawatiran para pekerja Myanmar yang terpapar Covid-19 semula mempermasalahkan pasokan makanan. Namun saat ini mereka memiliki cukup pasokan makanan.

Wakil Perdana Menteri Thailand Prawit Wongsuwan mengatakan pihak berwenang belum membuat keputusan tentang tindakan penguncian lebih lanjut dan keputusan untuk membatalkan perayaan malam Tahun Baru.

"Perdana Menteri akan memantau situasi selama sepekan. Jika menjadi lebih serius, itu perlu. Kami harus memikirkan mayoritas," ucapnya.

Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha sebelumnya menyalahkan pekerja migran bergaji rendah sebagai penyebab wabah baru Covid-18. Dia menuding wabah baru berasal dari pabrik yang mempekerjakan migran ilegal dan menuduh para pekerja yang melintasi perbatasan Myanmar-Thailand secara ilegal.

"Mereka menyelinap keluar dan masuk kembali. Saya telah memberi tahu pihak berwenang bahwa harus ada sistem untuk melacak pekerja," ujarnya Senin (21/12).

Sejak Kamis (17/12), Thailand tengah dalam kewaspadaan tinggi ketika seorang penjual udang berusia 67 tahun dari pasar Mahachai dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Pasar ikan di Provinsi Samut Sakhon telah ditutup sejak Sabtu (19/12). Pemerintah juga memberlakukan lockdown dengan melarang warga bepergian.

(evn/afp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER