Kanada Catat Dua Kasus Pertama Virus Corona Varian Baru

CNN Indonesia
Minggu, 27 Des 2020 07:39 WIB
Pemerintah Kanada, pada Sabtu (26/12), melaporkan dua kasus pertama infeksi virus corona varian varian baru yang mewabah di Inggris.
Ilustrasi. Pemerintah Kanada, pada Sabtu (26/12), melaporkan dua kasus pertama infeksi virus corona varian varian baru yang mewabah di Inggris. (Photo by STR / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kanada, pada Sabtu (26/12) waktu setempat, melaporkan dua kasus pertama infeksi virus corona varian baru yang sebelumnya mewabah di Inggris.

"Kasus tersebut merupakan sepasang [pasien] dari Durham tanpa riwayat bepergian, paparan, atau kontak berisiko tinggi, yang diketahui," kata Kepala Dinas Kesehatan Ontario, Barbara Yaffe, dalam pernyataannya.

Menurut pernyataan tersebut, pasangan itu kini diketahui berada dalam isolasi bersamaan dengan Ontario memberlakukan kembali penguncian wilayah selama beberapa pekan karena lonjakan kasus Covid-19 di provinsi tersebut sejak awal Desember.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, pada Rabu lalu, bahwa negaranya akan memperpanjang larangan penerbangan dari Inggris hingga 6 Januari sehubungan dengan varian baru virus corona di negara itu.

"Temuan dua kasus ini semakin memperkuat kebutuhan warga Ontario untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin dan terus mengikuti semua nasihat kesehatan masyarakat, termasuk tindakan penguncian wilayah yang dimulai hari ini," kata Yaffe.

Penguncian wilayah yang diberlakukan di provinsi terpadat di Kanada dengan 14 juta penduduk itu akan berlangsung selama 28 hari di kawasan sebelah selatan dan 14 hari di kawasan bagian utara.

Pertemuan di dalam ruangan selain keluarga kandung dilarang. Kegiatan bisnis esensial seperti yang berkaitan dengan barang kebutuhan pokok dan farmasi diizinkan untuk tetap dibuka, namun restoran akan dibatasi hanya pada pesan antara atau dibawa pulang.

Per Sabtu (26/12), Kanada telah mencatatkan lebih dari 543 ribu kasus Covid-19 dengan lebih dari 14.700 kematian.

Sementara itu, Singapura sebelumnya telah melaporkan kasus virus corona varian baru dari Inggris pada Rabu (23/12). Pasien adalah seorang pelajar Singapura berusia 17 tahun yang pulang dari Inggris.

Pasien yang tak disebutkan identitasnya ini tiba di Singapura pada tanggal 6 Desember lalu dan melakukan karantina selama dua minggu sesuai protokol.

Pemerintah Inggris sebelumnya memperkirakan varian baru virus corona lebih cepat menular. Namun, tidak ada kecenderungan untuk menyebabkan penyakit yang lebih serius, lebih sulit untuk dideteksi, atau memengaruhi kemanjuran vaksin.

"Varian baru tersebut diperkirakan memiliki kemampuan transmisi hingga 70 persen lebih tinggi," tulis Kedutaan Besar Inggris Jakarta dalam pernyataan terkait varian baru Covid-19, dikutip Kamis (24/12).

(afp/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER